Thursday, July 6, 2017

Yang Penting Halal

"Kerja apa aja dong, yang penting halal"

"Aku sekarang kerja, aku ngojek"

"Hmm gak ada yang lain apa? Jangan ngojek dong yang penting halal"

"Aku kerja, aku sekarang mulung"

"Hmm jangan mulung dong. Pokoknya yang penting halal"

"Oke aku jadi tukang bangunan"

"Kayaknya ada yang lain deh selain Jadi tukang bangunan"

Ada yang ngalamin kayak gitu? Hehehe. Saya sendiri bingung sama orang yang suka nyaranin orang kerja apa saja yang penting halal. Tapi, disaat orang tersebut mempunyai kerjaan halal eh orang yang nyaranin gak suka karena pekerjaannya suka jadi bahan ledekan. Ya, saya harus akui saya dulu termasuk orang yang suka meledek profesi halal. Semoga kita semua bisa menghilangkan tabiat buruk ini.

"Ya, bapak loe ngojek"

"Dasar bapak kuli"

"Dasar ibu tukang cuci"

"Gue kemarin naik angkot, eh ternyata bapak loe yang nyupir hahaha"

Ya candaan seperti itu sangat sering. Memasuki usia dewasa candaan kita berubah:

"Eh gue kemarin lihat loe lagi ngepel di Starbucks"

"Muka kayak loe jauh dapet anak kuliahan paling kenceng dipacari Office Boy"

"Ya pacarnya sales motor"

"Enaknya loe selalu merasa aman, pacar loe kan satpam hahaha"

"Cieee yang ditaksir pegawai Indomaret"

Pernahkah kita terpikir bagaimana perasaan orang-orang yang menjalani profesi tersebut? Tanpa beban kita membawa suatu profesi hanya untuk menjadi bahan candaan bersama teman. Memasuki usia mencari kerja kita akan shock dengan hal-hal yang belum pernah kita lihat. Saya yakin orang yang suka mendengar ledekan tersebut atau bahkan kepala pecong yang paling suka meledek sebuah profesi pasti akan gengsi untuk menjalani profesi yang sering diledek tersebut. Saya juga termasuk yang gengsi.

Dulu sewaktu ditawari kerja jadi Office Boy saya benar-benar malu. Semua teman-teman saya sangat kenal bahwa saya orang yang ambisius. Seorang Firma Fikri kerja jadi Office Boy apa kata dunia?

Karena gak kerja-kerja dan didesak oleh ibu dan ayuk akhirnya saya terima. Waktu kerja sama orang saya sering mikir dan bertanya-tanya kira-kira ada gak ya cewek yang mau sama Office Boy?

Kegelisahan saya ini, saya utarakan ke teman saya Yudi yang berprofesi sebagai satpam dan dia ada pacar.

"Yud pacar kamu gak malu, kamu kerja sebagai satpam?"

"Gaklah, udah deh berenti rasa khawatir gak jelas kamu itu. Ini hidup bukan sinetron"

Semakin kesini saya jadi paham kenapa Islam sangat menekanakan dan menganjurkan "Nikahilah orang karena agamanya"

Namun sayangnya banyak orang yang salah tafsir dengan anjuran tersebut. Di dalam pikiran kebanyakan orang anjuran itu menggambarkan seimbangnya dunia dan akhirat. Dengan tegas Imam Syafi'i mengatakan 'Orang yang berkata bisa menyimbangkan dunia dan akhirat adalah orang munafik'

Begini jika kita menikahi seseorang karena agamanya. Sudah pasti rumah tidak kredit, kendaraan tidak kredit, bahan-bahan dapur tidak kredit, tivi tidak kredit. Semua itu tegas itu adalah riba. Islam punya aturan. Tentu saja hidup kita akan terlihat miskin di mata orang tapi insyaAllah kaya di mata Allah. Meski terlihat miskin insyaAllah, Allah akan mencukupi. Shalat selalu ditegakkan, Al-quran selalu dilantunkan setiap harinya jika menikah karena agama.


Ya, saya sekarang juga sedang proses membuang debu-debu gengsi terhadap pekerjaan halal. Semoga kita memiliki pekerjaan halal dan bisa menghalalkan orang yang kita cintai. Amin..

1 comment: