Dari kecil saya suka menulis, dulu saya mempunyai buku diary
yang selalu saya bawah kemana-mana. Buku tersebut tentu saja saya isi tulisan
berbagai macam kisah. Lebih sering sih cerita tentang patah hati di tolak
wanita. Cinta saya sering di tolak. Silahkan tertawa.
Ya, seiring berkembangnya teknologi dan
juga beranjak dewasa saya pun mulai menulis lewat blog tepatnya pada tahun
2014. Sangat menyenangkan menulis di blog tulisan saya terlihat rapi, jika
menulis tangan tulisan tangan saya jelek. Menulis di blog tentu juga beresiko.
Teman-teman saya yang kepo suka menyindir yang saya tulis di blog jika sedang
kumpul. Meskipun disindir tapi saya tetap mengapresiasi mereka karena
sempat-sempatnya membaca tulisan saya.
Awalnya menulis blog hanya untuk
senang-senang saja. Ada yang baca sudah mengucap syukur. Sampai ketika salah
satu teman saya menyarankan saya untuk mengikuti lomba blog yang banyak
berseliweran di dunia maya.
"Lumayan Fik hadiahnya, enak lho dapat
penghasilan dari hobi kita. Ikut sajalah kamu tuh," kata teman saya pada
saat itu.
Jujur saja pada saat itu saya tidak percaya
bahwa lomba menulis di blog itu ada apalagi hadiahnya lumayan besar dari uang
jutaan sampai barang-barang seperti smartphone, laptop, dan masih banyak lagi.
Didasari rasa penasaran saya pun mulai mengikuti lomba menulis di blog. Saya
tidak mengharapkan menjadi salah satu pemenang, benar-benar hanya rasa
penasaran. Selang 2 Minggu lomba itu selesai, panita lomba tersebut mengumumkan
pemenang. Ketika melihat pengumuman pemenang tersebut saya benar-benar tidak
menyangka, saya mendapat juara 3. Saya berhak mendapatkan hadiah Smartphone.
Sungguh saya benar-benar tidak percaya. Saya salah satu pemenang.
Satu hari setelah pengumuman saya di
telepon oleh pihak panitia memberitahu saya bahwa hadiah akan segera di kirim.
"Selamat pagi, apa ini dengan mas
Firma Fikri?" tanya si penelepon.
"Iya betul," jawab saya singkat.
"Saya dari pihak panitia lomba
kemarin, ingin memberitahu bahwa hadiahnya akan segera dikirim. Kami
mengirimnya lewat JNE Express."
"Oke mas terima kasih."
"Sama-sama mas, selamat ya."
Benar-benar sulit dipercaya hadiah untuk
saya akan segera di kirim dan membuat saya tambah senang dikirimnya memakai
JNE. Sering kali saya melihat kurir JNE melewati rumah saya untuk mengirim paket
ke tetangga saya. Saya sampai berseloroh ke kurir JNE yang melewati rumah saya,
"Mas suatu saat pasti mengirim paket untuk saya. Hehehe.". Dan sebentar lagi akan
ada kurir JNE yang ke rumah saya untuk mengirimkan paket hadiah dari menang
lomba menulis di blog.
2 hari berlalu saya di telepon pihak JNE
memastikan alamat saya. Ketika mendapatkan telepon itu saya benar-benar
bahagia. Beberapa jam lagi akan ada kurir JNE ke rumah saya. Rasa tidak sabar mulai menghinggapi saya. Paket
yang beberapa hari lalu ada di Jakarta kini sudah di Palembang, tempat tinggal
saya.
Benar tidak lama ada motor yang berhenti di
depan rumah saya.
"Paket!!!" teriak pengendara
motor tersebut.
Mendengar teriakkan "paket" saya
segera ke luar rumah. Ternyata benar dugaan saya. Kurir JNE akhirnya ke rumah
saya.
"Wah benar ya kata mas dulu, akhirnya
saya mampir ke rumah mas. Gak lewat melulu. Hehehe."
Ternyata kurir JNE tersebut masih ingat.
Paket sebuah smartphone untuk saya benar-benar di packing dengan rapi oleh
JNE. Sebelum mas kurir JNE tersebut pergi saya kembali berseloroh, "Mas
nanti saya bakalan kirim paket lewat JNE."
"Amin." Setelah mengucapkan
"Amin" mas kurir JNE tersebut berlalu pergi.
![]() |
Dokumen Pribadi |
![]() |
Dokumen Pribadi |
Setelah memenangkan lomba tersebut tentu
saja saya semangat mengikuti lomba-lomba menulis yang rasanya tak kan pernah
usai. Namun sayangnya harapan saya untuk menang terus tidak sejalan dengan
takdir. Saya mulai merasakan kalah, begitulah namanya juga lomba. Tidak bisa
dijadikan sumber pendapatan yang tetap. Setelah menamatkan bangku SMK saya pun
mulai mencari pekerjaan kesana-kemari. Saya mulai berpikiran realitis saya
vakum sejenak untuk menulis. Tapi sayangnya semua perusahaan tersebut tidak
menerima saya. Kakak saya mulai merayu saya untuk memakai orang dalam
saja agar bisa bekerja dengan membayar uang beberapa juta saya bisa langsung
bekerja. Usul yang timbul dari rasa ketidakadilan terhadap hidup itu saya
tolak. Saya yakin ada rejeki yang lebih baik, dan rejeki tersebut datang bukan
dengan cara haram.
Beberapa bulan berkutat terus dengan
mengirimkan lamaran ke berbagai perusahaan. Saya mulai berada di titik jenuh
dan tidak enakkan menjadi beban untuk orangtua saya. Ketika berada di fase itu
saya kepikiran untuk mencoba membuat toko baju kecil-kecilan. Sesuatu yang
hanya dipikiran saya itu akhirnya benar-benar saya rencanakan. Karena tidak
ingin membebankan orangtua saya, saya meminta modal kepada kakak saya yang
sudah bekerja sebesar Rp 3 juta untuk membeli baju dan perlengkapan toko. Untuk
tokonya saya menumpang di rumah Oom saya. Yang kebetulan rumahnya di pinggir
jalan banyak orang lewat.
![]() |
Dokumen Pribadi |
![]() |
Dokumen Pribadi |
Setelah mulai lumayan nyaman menjual lewat sistem offline. Saya melebarkan sayap usaha saya, saya membuat usaha online shop. Agar bisa menjangkau orang-orang di seluruh Indonesia. Hasilnya sangat memuaskan. Saya pun mulai mengirimkan baju saya ke luar kota. Saya mengirimnya lewat JNE memakai layanan paket YES (Yakin Esok Sampai). Untuk biaya kirimnya saya tidak membebankan pada pembeli. Memang keuntungannya mengecil, tapi saya memiliki prinsip kepuasan pelanggan adalah nomor satu.
![]() |
Dokumen Pribadi |
![]() |
Dokumen Pribadi |
Seperti itulah yang dilakukan oleh JNE kepada para pelanggannya, selalu menomorsatukan pelanggan. Memasuki usia yang ke-26 tahun, JNE menyelenggarakan Hari Bebas Ongkos Kirim pada 26-27 November 2016. Layanan paket yang di bebaskan adalah YES, REG, dan OKE. Untuk pengirimannya maksimal 2 kg per resi pengiriman. Hari Bebas Ongkos Kirim ini berlaku untuk 55 kota besar Indonesia.
![]() |
Sumber : www.jne.co.id |
Saya jadi teringat kembali seloroh saya
pada kurir JNE, saya mengatakan akan mengirim lewat JNE. Lalu kurir tersebut
mengaminkan. Sekarang terbukti, secara tidak langsung kurir JNE tersebut
mengaminkan saya untuk memiliki pekerjaan yang halal. Selamat ulang tahun JNE, Teruslah menjadi baik bersama para konsumen.
Wah... bener2 sangat membantu sekali pelayanan yang diberikan oleh JNE terhadap pengaruh keberhasilan berbisnis skaligus hobinya ya, kak :D
ReplyDeleteKereen..
Halo,
ReplyDeleteTerimakasih sudah ikut blog competition Cerita Baik bersama JNE, ya. Semoga beruntung :D
Salam bahagia,
Pungky Prayitno