Tuesday, December 20, 2016

Hadiah Lomba sampai Memulai Usaha JNE Menemani Saya



Dari kecil saya suka menulis, dulu saya mempunyai buku diary yang selalu saya bawah kemana-mana. Buku tersebut tentu saja saya isi tulisan berbagai macam kisah. Lebih sering sih cerita tentang patah hati di tolak wanita. Cinta saya sering di tolak. Silahkan tertawa.

Ya, seiring berkembangnya teknologi dan juga beranjak dewasa saya pun mulai menulis lewat blog tepatnya pada tahun 2014. Sangat menyenangkan menulis di blog tulisan saya terlihat rapi, jika menulis tangan tulisan tangan saya jelek. Menulis di blog tentu juga beresiko. Teman-teman saya yang kepo suka menyindir yang saya tulis di blog jika sedang kumpul. Meskipun disindir tapi saya tetap mengapresiasi mereka karena sempat-sempatnya membaca tulisan saya.

Awalnya menulis blog hanya untuk senang-senang saja. Ada yang baca sudah mengucap syukur. Sampai ketika salah satu teman saya menyarankan saya untuk mengikuti lomba blog yang banyak berseliweran di dunia maya.

"Lumayan Fik hadiahnya, enak lho dapat penghasilan dari hobi kita. Ikut sajalah kamu tuh," kata teman saya pada saat itu.

Jujur saja pada saat itu saya tidak percaya bahwa lomba menulis di blog itu ada apalagi hadiahnya lumayan besar dari uang jutaan sampai barang-barang seperti smartphone, laptop, dan masih banyak lagi. Didasari rasa penasaran saya pun mulai mengikuti lomba menulis di blog. Saya tidak mengharapkan menjadi salah satu pemenang, benar-benar hanya rasa penasaran. Selang 2 Minggu lomba itu selesai, panita lomba tersebut mengumumkan pemenang. Ketika melihat pengumuman pemenang tersebut saya benar-benar tidak menyangka, saya mendapat juara 3. Saya berhak mendapatkan hadiah Smartphone. Sungguh saya benar-benar tidak percaya. Saya salah satu pemenang.

Satu hari setelah pengumuman saya di telepon oleh pihak panitia memberitahu saya bahwa hadiah akan segera di kirim.

"Selamat pagi, apa ini dengan mas Firma Fikri?" tanya si penelepon.

"Iya betul," jawab saya singkat.

"Saya dari pihak panitia lomba kemarin, ingin memberitahu bahwa hadiahnya akan segera dikirim. Kami mengirimnya lewat JNE Express."

"Oke mas terima kasih."

"Sama-sama mas, selamat ya."

Benar-benar sulit dipercaya hadiah untuk saya akan segera di kirim dan membuat saya tambah senang dikirimnya memakai JNE. Sering kali saya melihat kurir JNE melewati rumah saya untuk mengirim paket ke tetangga saya. Saya sampai berseloroh ke kurir JNE yang melewati rumah saya, "Mas suatu saat pasti mengirim paket untuk saya. Hehehe.". Dan sebentar lagi akan ada kurir JNE yang ke rumah saya untuk mengirimkan paket hadiah dari menang lomba menulis di blog.

2 hari berlalu saya di telepon pihak JNE memastikan alamat saya. Ketika mendapatkan telepon itu saya benar-benar bahagia. Beberapa jam lagi akan ada kurir JNE ke rumah saya. Rasa tidak sabar mulai menghinggapi saya. Paket yang beberapa hari lalu ada di Jakarta kini sudah di Palembang, tempat tinggal saya.

Benar tidak lama ada motor yang berhenti di depan rumah saya.

"Paket!!!" teriak pengendara motor tersebut.

Mendengar teriakkan "paket" saya segera ke luar rumah. Ternyata benar dugaan saya. Kurir JNE akhirnya ke rumah saya.

"Wah benar ya kata mas dulu, akhirnya saya mampir ke rumah mas. Gak lewat melulu. Hehehe."

Ternyata kurir JNE tersebut masih ingat. Paket sebuah smartphone untuk saya benar-benar di packing dengan rapi oleh JNE. Sebelum mas kurir JNE tersebut pergi saya kembali berseloroh, "Mas nanti saya bakalan kirim paket lewat JNE."

"Amin." Setelah mengucapkan "Amin" mas kurir JNE tersebut berlalu pergi.

Dokumen Pribadi

Dokumen Pribadi

Setelah memenangkan lomba tersebut tentu saja saya semangat mengikuti lomba-lomba menulis yang rasanya tak kan pernah usai. Namun sayangnya harapan saya untuk menang terus tidak sejalan dengan takdir. Saya mulai merasakan kalah, begitulah namanya juga lomba. Tidak bisa dijadikan sumber pendapatan yang tetap. Setelah menamatkan bangku SMK saya pun mulai mencari pekerjaan kesana-kemari. Saya mulai berpikiran realitis saya vakum sejenak untuk menulis. Tapi sayangnya semua perusahaan tersebut tidak menerima saya. Kakak saya mulai merayu saya untuk memakai orang dalam saja agar bisa bekerja dengan membayar uang beberapa juta saya bisa langsung bekerja. Usul yang timbul dari rasa ketidakadilan terhadap hidup itu saya tolak. Saya yakin ada rejeki yang lebih baik, dan rejeki tersebut datang bukan dengan cara haram.

Beberapa bulan berkutat terus dengan mengirimkan lamaran ke berbagai perusahaan. Saya mulai berada di titik jenuh dan tidak enakkan menjadi beban untuk orangtua saya. Ketika berada di fase itu saya kepikiran untuk mencoba membuat toko baju kecil-kecilan. Sesuatu yang hanya dipikiran saya itu akhirnya benar-benar saya rencanakan. Karena tidak ingin membebankan orangtua saya, saya meminta modal kepada kakak saya yang sudah bekerja sebesar Rp 3 juta untuk membeli baju dan perlengkapan toko. Untuk tokonya saya menumpang di rumah Oom saya. Yang kebetulan rumahnya di pinggir jalan banyak orang lewat.

Dokumen Pribadi

Seiring berjalan waktu usaha baju saya mulai menunjukkan kemajuan, keuntungan lumayan dan saya sudah balik modal. Atas dasar tahu diri, uang yang dulu saya minta sebagai modal saya kembalikan ke kakak saya. Saya juga sekarang tidak hanya menjual baju tetapi juga menjual tas, topi, dan celana jeans. Melihat banyak event yang diselenggarakan di kota saya, saya pun mulai mencoba meminta tenant untuk usaha saya kepada penyelenggara event. Memesan tenant menurut saya menguntungkan usaha kita di kenal orang dan kemungkinan mendapatkan banyak keuntungan lebih besar.

Dokumen Pribadi

Setelah mulai lumayan nyaman menjual lewat sistem offline. Saya melebarkan sayap usaha saya, saya membuat  usaha online shop. Agar bisa menjangkau orang-orang di seluruh Indonesia. Hasilnya sangat memuaskan. Saya pun mulai mengirimkan baju saya ke luar kota. Saya mengirimnya lewat JNE memakai layanan paket YES (Yakin Esok Sampai). Untuk biaya kirimnya saya tidak membebankan pada pembeli. Memang keuntungannya mengecil, tapi saya memiliki prinsip kepuasan pelanggan adalah nomor satu.

Dokumen Pribadi

Dokumen Pribadi

Seperti itulah yang dilakukan oleh JNE kepada para pelanggannya, selalu menomorsatukan pelanggan. Memasuki usia yang ke-26 tahun,  JNE menyelenggarakan Hari Bebas Ongkos Kirim pada 26-27 November 2016. Layanan paket yang di bebaskan adalah YES, REG, dan OKE. Untuk pengirimannya maksimal 2 kg per resi pengiriman. Hari Bebas Ongkos Kirim ini berlaku untuk 55 kota besar Indonesia.


Sumber : www.jne.co.id
Usia yang sudah mencapai 26 tahun tentu sudah banyak orang yang dibantu oleh JNE. Baik membantu panitia yang akan mengirim hadiah kepada pemenang, para pengusaha yang sedang merintis, dan masih banyak lagi.

Saya jadi teringat kembali seloroh saya pada kurir JNE, saya mengatakan akan mengirim lewat JNE. Lalu kurir tersebut mengaminkan. Sekarang terbukti, secara tidak langsung kurir JNE tersebut mengaminkan saya untuk memiliki pekerjaan yang halal. Selamat ulang tahun JNE, Teruslah menjadi baik bersama para konsumen.



banner-ga-jne-pungky

2 comments:

  1. Wah... bener2 sangat membantu sekali pelayanan yang diberikan oleh JNE terhadap pengaruh keberhasilan berbisnis skaligus hobinya ya, kak :D
    Kereen..

    ReplyDelete
  2. Halo,

    Terimakasih sudah ikut blog competition Cerita Baik bersama JNE, ya. Semoga beruntung :D

    Salam bahagia,
    Pungky Prayitno

    ReplyDelete