Akhirnya waktu kelas 3 saya pake hape android. Hape yang
kata orang canggih (Emang bener). Pada dasarnya sih saya gak bener-bener
berminat pake android dikarenakan hape nokia tiba-tiba rusak dan tidak ada
sinyal terpaksa deh beli hape baru hahaha. Namun sialnya setelah hape sudah
terbeli eh hape nokia saya tiba-tiba bener lagi. -_-
Kalau lihat di waktu sekarang sih emang bener ya hape
android menjadi provokator dalam hal teknologi. Dulu orang beli pulsa buat sms
ataupun telponan sekarang buat internetan. Kalau menurut saya pribadi sih orang
yang ngasih nomornya ke kita itu sebagai penegasan
kalau dia beneran nganggep kita temen. Semua orang sudah
berkomunikasi melalui media sosial.
Saya jadi teringat ketika saya mempunyai BBM (kebetulan BBM
udah ada di android) gara-gara BBM saya bisa ikut komunitas blogger Palembang
dan gara-gara BBM juga saya kenal dengan seorang wanita yang sekolah di MAN 2.
Zizah, nama wanita itu. Sewaktu saya kelas 3 SMA, Zizah kelas 1 SMA. Ya, ada
seorang teman yang broadcast pin Zizah ke saya. Karena dari namanya saja sudah
terbayang ini pasti wanita cantik saya invite deh hahaha.
Pada akhirnya dia pun ada di kontak BBM saya. Tebakan saya
bener Zizah memang cantik, dia berhijab, tapi entah kenapa saya gak ada niat
untuk memulai perkenalan dengan nge-chat duluan. Untuk beberapa minggu saya
biarkan kontaknya mengambang. Ada di kontak BBM tapi tidak saling kenal. Selang
beberapa minggu seingat saya, saya membuat PM tentang agama Islam. Tidak lama
setelah saya menulis PM tersebut ada yang merespon. Saya terkejut ternyata dia.
Zizah merespon PM saya. Berawal dari membahas tentang agama Islam. Tanpa saya
sadari ada rasa nyambung ketika mengobrol dengan Zizah. Saya harap Zizah
merasakan rasa yang sama. Rasa nyaman.
Seringnya ngobrol di BBM tiba-tiba Zizah bilang,
"Iya kakak sayang"
saya bales, "Kakak sayang? Maksudnya?"
Zizah bales, "Mangnya gak boleh manggil ada sayang-nya
:p"
Singkatnya sih kita pacaran, kita pacaran tanpa ada yang
bilang ya kita pacaran. Bukan apa-apa kita saling peduli satu sama lain, saling
menunggu kabar satu sama lain. Awalnya sih saya hanya cinta biasa aja sama
Zizah. Kasarnya sih jangan aja gak ada pacar. Tapi lamban laun cinta biasa itu
menjadi, teramat cinta. Saya takut kehilangan Zizah. Menjadi kekasihnya saya
bahagia, ya saya bahagia ada orang yang menganggap saya penting, ada orang yang
ingin mengeluh dengan saya tentang rutinitasnya, ada orang yang meminta
pendapat saya. Zizah orangnya terbuka dengan saya dia jujur dia sering
nongkrong di cafe ataupun hangout bersama teman-temannya, Zizah juga orangnya
cepet bosenan. Berbeda dengan saya lebih banyak mikir, menulis, dan mengerjakan
sesuatu sesuatu untuk jangka panjang. Intinya sih saya gak mau keluar duit
hahaha.
Perbedaan itu tidak dipermasalahkan oleh saya dan Zizah.
"Aku bakalan nemenin kamu dari bawah, aku percaya kamu
bisa menggapai yang kamu. Well get lost together," kata Zizah.
Saya senang. Saya dihargai. Zizah membutuhkan saya. Dulu
sering kali saya membutuhkan seseorang tapi orang itu tidak membutuhkan saya.
Saya sampah. Di mata mereka.
Zizah juga tidak mempermasalahkan saya yang belum bisa naik
motor. Ya, saya tahu bagian ini akan merusak tulisan ini. Tapi harus ditulis
hahaha.
Lamban laun akhirnya Zizah meminta pertemuan di BBM seperti
ini:
"Aku mau ketemu kamu, kamu kapan bisa?"
"Ketemu? Nanti aja pas ulang tahun kamu, sabar dikit
bisa kan?"
"Aku kangen kamu, Emang kamu gak kangen aku?"
"Iya, aku juga kangen kamu tapi"
"Tapi apa? Gak perlu maksain naik motor, angkot kan
ada."
"Iya"
"Uang dari hasil kamu nulis kan masih ada, gini aja
untuk masalah makan kita bayar sendiri-sendiri."
"Kok kamu ngerendahin aku sebagai cowok?"
"Aku gak ngerendahin kamu, aku ngertiin keadaan kamu
sekarang."
"Mohon sabar sebentar ya, aku cinta kamu"
"Aku juga cinta kamu"
Sebenarnya saya pengin ketemuan sama Zizah tapi uang saya
yang sangat pas-pasan pada waktu itu saya alihkan pada kerjaan saya. Mungkin
memang sudah takdir pertemuan akhirnya benar-benar terjadi. Di karenakan
Handphone saya yang rusak, mati total. Tempat benerinnya ada di PTC tidak jauh
dari rumah Zizah. Malamnya saya telepon Zizah menggunakan handphone saya yang
satunya.
"Besok kita ketemuan ya"
Terdengar suara Zizah cekikikan "Akhirnya doa aku
terkabul"
"Kamu ngedoain Hape aku rusak ya?"
"Gak kok aku berdoa supaya bisa ketemuan sama kamu,
mangnya kenapa?"
"Iya hape aku rusak tempat benerinnya ada di PTC, kamu
ada waktu kan buat nemenin aku?"
"Iya aku ada waktu"
"Makasih ya"
"Sampai jumpa besok sayang," Zizah mengakhiri
SAYANG kata itu sering teringat, kata yang meluncur dari
mulut Zizah untuk saya.
Ketika sampai di PTC saya langsung menelpon Zizah menanyakan
dia sudah sampai belum, sambil menelpon saya berjalan menyusuri PTC. Panggilan
telepon saya gagal terus, ketika panggilan ke lima akhirnya di angkat.
"Kamu dimana?"
"Aku di depan BreadTalk, kamu dimana?"
langsung saya matikan telepon itu.
BREADTALK?? berarti Zizah tidak jauh dari tempat saya
menelpon. Saya sendiri di dekat J.Co kala itu. Langkah saya terasa lambat,
jantung saya berdegup cepat. Saya berusaha untuk terlihat biasa saja. Jika saya
tokoh kartun mata saya sekarang sudah berbinar-binar bintang.
Ketika hampir sampai, ada seorang wanita melambaikan
tangannya sambil tersenyum. Itu Zizah.
"Maafnya buat kamu nunggu lama," Kata Zizah
"Gak kok, aku juga baru dateng, kita langsung ke kantor
LG aja. Abis itu kita cari tempat makan...."
"Yang paling murah," Zizah menimpali
HAHAHAHAHA, Kami berdua tertawa bersama.
Sepanjang jalan menuju ke kantor LG tidak henti saya melihat
Zizah yang berjalan di Samping kanan saya, ada rasa ingin mengenggam tangannya,
namun niat itu saya urungkan karena saya benar-benar salah tingkah. Dia cantik
benar-benar cantik. Tapi ada yang lebih penting daripada cantik. Zizah
mencintai saya.
Hari itu benar-benar Indah saya bertemu Zizah dan bisa
menjelaskan tentang tujuan-tujuan saya. Setelah pertemuan itu, kami berdua
merencanakan untuk nonton bareng film Thailand yang terkenal dengan romantis
dan sedih.
Setelah pertemuan itu komunikasi kami masih jalan dan
lancar. Tapi tiba-tiba Zizah SMS saya.
"Sayang BBM aku rusak, kalau mau ngobrol lewat SMS atau
langsung telpon aja"
"Buat baru kan bisa sayang"
"Nanti aja aku bentar lagi US"
Saya tidak mempermasalahkan masalah itu. Namun keanehan itu
tiba-tiba datang, setiap saya menelpon Zizah operatornya selalu menjelaskan
bahwa nomor saya masuk dalam daftar antri. Saya tidak curiga tapi lama-lama
curiga. Ada orang yang ditelpon Zizah teramat sering dan itu bukan saya.
Ketik saya melihat Facebook Zizah saya melihat ada pesan
dinding seperti ini di Facebooknya:
KOK BBM AKU DELIEVE AKU ADA SALAH YA SAMA KAMU ;(
Sontak saya kaget ada yang ganjal. Perasaan yang tidak saya
harapkan datang akhirnya menghinggapi saya. Saya takut Zizah di curi hatinya.
Saya langsung SMS Zizah saat itu menanyakan siapa pria
bernama Aldy itu yang mukanya lebih mirip CIBU (CILOK BUSUK).
Jawabannya standar.
"Dia cuman kakak angkat aku kok.."
Saya kurang puas dengan penjelasan Zizah berkali-kali saya
SMS Zizah bahkan ketika ia sedang US. Saya kelewat cemburu. Ntahlah meski sudah
diyakini tapi saya tetap kurang percaya.
Seminggu setelah kejadian itu Zizah SMS saya sungguh
mengejutkan
"Kak please jauhin aku, aku sudah punya pacar nanti aku
jelasin."
Sudah punya pacar jadi kemarin itu apa?
Jika memang buka saya yang dia cari kenapa harus melewati
hati saya?
Kenapa berjanji akan menemani perjuangan saya?
Ternyata ada cinta yang jahat cinta yang datang untuk
mengambil milik orang lain. Ternyata feeling saya benar pencuri itu bernama Aldi.
Saya akui saya kalah dengan Aldy. Dia lebih terpandang, Aldy kuliah di UNSRI,
dia mempunyai uang tak terbatas dari orang tuanya, dia bisa mengajak jalan
Zizah kapanpun dia mau.
Zizah yang katanya mau menjelaskan kenapa meninggalkan saya
demi Aldy sampai sekarang belum menjelaskan apa-apa. Bahkan dia menganti nomor
hapenya dan mendelcont BBM nya untuk menghindari saya, untuk pergi dari saya.
Untuk bersama Aldy.
Saya tiba-tiba runtuh seketika itu jatuh. Setelah membaca
SMS itu saya langsung mengenang Zizah melewati tempat-tempat yang pernah saya
lewati pada pertemuan pertama itu. Ternyata cinta saya teramat dalam, namun
tumbang.
Saya tahu saya hanya punya cinta, keadaan saya tidak baik.
Keadaan saya tidak baik bukan berarti saya tidak punya niat untuk mengubahnya
jadi baik. Saya butuh orang disamping saya.
Aldy, Aldy dan Aldy kenapa hidup kau begitu nikmat. Kau dari
keluarga baik-baik. Bukan seperti saya, ya mungkin karena saya juga
menceritakan baik buruknya keluarga saya. Menjadi pertimbangan Zizah meninggalkan
saya. Apakah saya salah terlalu terbuka tentang keluarga? Apakah cinta mampu
bertahan diantara rahasia?
Jika mampu berarti kedua belah pihak sedang melakukan drama.
Bersama karena saling merasakan sepi tidak saling mengisi.
Mungkin juga Zizah meninggalkan saya, karena saya terlalu
pencemburu, terlalu menuntun. Ya, sifat ini sebenarnya sangat ingin saya buang.
Saya ingin mencintai dengan santai tanpa harus takut direnggut. Enttah kenapa
saya merasa saya hidup di dunia ini terlalu bergantung dengan keberuntungan.
Dan nasib sial adalah sesuatu yang memang sangat wajar yang harus saya jalani.
Beberapa pertemuan dengan orang lain pasti membuat kita
mengubah sikap. Ya, saya jadi sedikit menaruh curiga dengan orang. Ada rasa
orang yang dekat dengan saya itu hanya karena kasihan karena saya selalu sial.
Untungnya sekarang saya tidak lagi seperti itu, saya harus paham. Semua orang
beda.
YA AKU KALAH AKU DIGANTI DENGAN PRIA LAIN.
![]() |
Sumber : Kawankumagz.com |
No comments:
Post a Comment