Thursday, November 17, 2016

Aku Kalah Aku Diganti dengan Pria Lain

Akhirnya waktu kelas 3 saya pake hape android. Hape yang kata orang canggih (Emang bener). Pada dasarnya sih saya gak bener-bener berminat pake android dikarenakan hape nokia tiba-tiba rusak dan tidak ada sinyal terpaksa deh beli hape baru hahaha. Namun sialnya setelah hape sudah terbeli eh hape nokia saya tiba-tiba bener lagi. -_-

Kalau lihat di waktu sekarang sih emang bener ya hape android menjadi provokator dalam hal teknologi. Dulu orang beli pulsa buat sms ataupun telponan sekarang buat internetan. Kalau menurut saya pribadi sih orang yang ngasih nomornya ke kita itu sebagai penegasan
kalau dia beneran nganggep kita temen. Semua orang sudah berkomunikasi melalui media sosial.

Saya jadi teringat ketika saya mempunyai BBM (kebetulan BBM udah ada di android) gara-gara BBM saya bisa ikut komunitas blogger Palembang dan gara-gara BBM juga saya kenal dengan seorang wanita yang sekolah di MAN 2. Zizah, nama wanita itu. Sewaktu saya kelas 3 SMA, Zizah kelas 1 SMA. Ya, ada seorang teman yang broadcast pin Zizah ke saya. Karena dari namanya saja sudah terbayang ini pasti wanita cantik saya invite deh hahaha.

Pada akhirnya dia pun ada di kontak BBM saya. Tebakan saya bener Zizah memang cantik, dia berhijab, tapi entah kenapa saya gak ada niat untuk memulai perkenalan dengan nge-chat duluan. Untuk beberapa minggu saya biarkan kontaknya mengambang. Ada di kontak BBM tapi tidak saling kenal. Selang beberapa minggu seingat saya, saya membuat PM tentang agama Islam. Tidak lama setelah saya menulis PM tersebut ada yang merespon. Saya terkejut ternyata dia. Zizah merespon PM saya. Berawal dari membahas tentang agama Islam. Tanpa saya sadari ada rasa nyambung ketika mengobrol dengan Zizah. Saya harap Zizah merasakan rasa yang sama. Rasa nyaman.

Seringnya ngobrol di BBM tiba-tiba Zizah bilang,

"Iya kakak sayang"

saya bales, "Kakak sayang? Maksudnya?"

Zizah bales, "Mangnya gak boleh manggil ada sayang-nya :p"

Singkatnya sih kita pacaran, kita pacaran tanpa ada yang bilang ya kita pacaran. Bukan apa-apa kita saling peduli satu sama lain, saling menunggu kabar satu sama lain. Awalnya sih saya hanya cinta biasa aja sama Zizah. Kasarnya sih jangan aja gak ada pacar. Tapi lamban laun cinta biasa itu menjadi, teramat cinta. Saya takut kehilangan Zizah. Menjadi kekasihnya saya bahagia, ya saya bahagia ada orang yang menganggap saya penting, ada orang yang ingin mengeluh dengan saya tentang rutinitasnya, ada orang yang meminta pendapat saya. Zizah orangnya terbuka dengan saya dia jujur dia sering nongkrong di cafe ataupun hangout bersama teman-temannya, Zizah juga orangnya cepet bosenan. Berbeda dengan saya lebih banyak mikir, menulis, dan mengerjakan sesuatu sesuatu untuk jangka panjang. Intinya sih saya gak mau keluar duit hahaha.

Perbedaan itu tidak dipermasalahkan oleh saya dan Zizah.

"Aku bakalan nemenin kamu dari bawah, aku percaya kamu bisa menggapai yang kamu. Well get lost together," kata Zizah.

Saya senang. Saya dihargai. Zizah membutuhkan saya. Dulu sering kali saya membutuhkan seseorang tapi orang itu tidak membutuhkan saya. Saya sampah. Di mata mereka.

Zizah juga tidak mempermasalahkan saya yang belum bisa naik motor. Ya, saya tahu bagian ini akan merusak tulisan ini. Tapi harus ditulis hahaha.

Lamban laun akhirnya Zizah meminta pertemuan di BBM seperti ini:

"Aku mau ketemu kamu, kamu kapan bisa?"

"Ketemu? Nanti aja pas ulang tahun kamu, sabar dikit bisa kan?"

"Aku kangen kamu, Emang kamu gak kangen aku?"

"Iya, aku juga kangen kamu tapi"

"Tapi apa? Gak perlu maksain naik motor, angkot kan ada."

"Iya"

"Uang dari hasil kamu nulis kan masih ada, gini aja untuk masalah makan kita bayar sendiri-sendiri."

"Kok kamu ngerendahin aku sebagai cowok?"

"Aku gak ngerendahin kamu, aku ngertiin keadaan kamu sekarang."

"Mohon sabar sebentar ya, aku cinta kamu"

"Aku juga cinta kamu"

Sebenarnya saya pengin ketemuan sama Zizah tapi uang saya yang sangat pas-pasan pada waktu itu saya alihkan pada kerjaan saya. Mungkin memang sudah takdir pertemuan akhirnya benar-benar terjadi. Di karenakan Handphone saya yang rusak, mati total. Tempat benerinnya ada di PTC tidak jauh dari rumah Zizah. Malamnya saya telepon Zizah menggunakan handphone saya yang satunya.

"Besok kita ketemuan ya"

Terdengar suara Zizah cekikikan "Akhirnya doa aku terkabul"

"Kamu ngedoain Hape aku rusak ya?"

"Gak kok aku berdoa supaya bisa ketemuan sama kamu, mangnya kenapa?"

"Iya hape aku rusak tempat benerinnya ada di PTC, kamu ada waktu kan buat nemenin aku?"

"Iya aku ada waktu"

"Makasih ya"

"Sampai jumpa besok sayang," Zizah mengakhiri

SAYANG kata itu sering teringat, kata yang meluncur dari mulut Zizah untuk saya.

Ketika sampai di PTC saya langsung menelpon Zizah menanyakan dia sudah sampai belum, sambil menelpon saya berjalan menyusuri PTC. Panggilan telepon saya gagal terus, ketika panggilan ke lima akhirnya di angkat.

"Kamu dimana?"

"Aku di depan BreadTalk, kamu dimana?"

langsung saya matikan telepon itu.

BREADTALK?? berarti Zizah tidak jauh dari tempat saya menelpon. Saya sendiri di dekat J.Co kala itu. Langkah saya terasa lambat, jantung saya berdegup cepat. Saya berusaha untuk terlihat biasa saja. Jika saya tokoh kartun mata saya sekarang sudah berbinar-binar bintang.

Ketika hampir sampai, ada seorang wanita melambaikan tangannya sambil tersenyum. Itu Zizah.

"Maafnya buat kamu nunggu lama," Kata Zizah

"Gak kok, aku juga baru dateng, kita langsung ke kantor LG aja. Abis itu kita cari tempat makan...."

"Yang paling murah," Zizah menimpali

HAHAHAHAHA, Kami berdua tertawa bersama.

Sepanjang jalan menuju ke kantor LG tidak henti saya melihat Zizah yang berjalan di Samping kanan saya, ada rasa ingin mengenggam tangannya, namun niat itu saya urungkan karena saya benar-benar salah tingkah. Dia cantik benar-benar cantik. Tapi ada yang lebih penting daripada cantik. Zizah mencintai saya.

Hari itu benar-benar Indah saya bertemu Zizah dan bisa menjelaskan tentang tujuan-tujuan saya. Setelah pertemuan itu, kami berdua merencanakan untuk nonton bareng film Thailand yang terkenal dengan romantis dan sedih.

Setelah pertemuan itu komunikasi kami masih jalan dan lancar. Tapi tiba-tiba Zizah SMS saya.

"Sayang BBM aku rusak, kalau mau ngobrol lewat SMS atau langsung telpon aja"

"Buat baru kan bisa sayang"

"Nanti aja aku bentar lagi US"

Saya tidak mempermasalahkan masalah itu. Namun keanehan itu tiba-tiba datang, setiap saya menelpon Zizah operatornya selalu menjelaskan bahwa nomor saya masuk dalam daftar antri. Saya tidak curiga tapi lama-lama curiga. Ada orang yang ditelpon Zizah teramat sering dan itu bukan saya.

Ketik saya melihat Facebook Zizah saya melihat ada pesan dinding seperti ini di Facebooknya:

KOK BBM AKU DELIEVE AKU ADA SALAH YA SAMA KAMU ;(

Sontak saya kaget ada yang ganjal. Perasaan yang tidak saya harapkan datang akhirnya menghinggapi saya. Saya takut Zizah di curi hatinya.

Saya langsung SMS Zizah saat itu menanyakan siapa pria bernama Aldy itu yang mukanya lebih mirip CIBU (CILOK BUSUK).

Jawabannya standar.

"Dia cuman kakak angkat aku kok.."

Saya kurang puas dengan penjelasan Zizah berkali-kali saya SMS Zizah bahkan ketika ia sedang US. Saya kelewat cemburu. Ntahlah meski sudah diyakini tapi saya tetap kurang percaya.

Seminggu setelah kejadian itu Zizah SMS saya sungguh mengejutkan

"Kak please jauhin aku, aku sudah punya pacar nanti aku jelasin."

Sudah punya pacar jadi kemarin itu apa?

Jika memang buka saya yang dia cari kenapa harus melewati hati saya?

Kenapa berjanji akan menemani perjuangan saya?

Ternyata ada cinta yang jahat cinta yang datang untuk mengambil milik orang lain. Ternyata feeling saya benar pencuri itu bernama Aldi. Saya akui saya kalah dengan Aldy. Dia lebih terpandang, Aldy kuliah di UNSRI, dia mempunyai uang tak terbatas dari orang tuanya, dia bisa mengajak jalan Zizah kapanpun dia mau.

Zizah yang katanya mau menjelaskan kenapa meninggalkan saya demi Aldy sampai sekarang belum menjelaskan apa-apa. Bahkan dia menganti nomor hapenya dan mendelcont BBM nya untuk menghindari saya, untuk pergi dari saya. Untuk bersama Aldy.

Saya tiba-tiba runtuh seketika itu jatuh. Setelah membaca SMS itu saya langsung mengenang Zizah melewati tempat-tempat yang pernah saya lewati pada pertemuan pertama itu. Ternyata cinta saya teramat dalam, namun tumbang.

Saya tahu saya hanya punya cinta, keadaan saya tidak baik. Keadaan saya tidak baik bukan berarti saya tidak punya niat untuk mengubahnya jadi baik. Saya butuh orang disamping saya.

Aldy, Aldy dan Aldy kenapa hidup kau begitu nikmat. Kau dari keluarga baik-baik. Bukan seperti saya, ya mungkin karena saya juga menceritakan baik buruknya keluarga saya. Menjadi pertimbangan Zizah meninggalkan saya. Apakah saya salah terlalu terbuka tentang keluarga? Apakah cinta mampu bertahan diantara rahasia?

Jika mampu berarti kedua belah pihak sedang melakukan drama. Bersama karena saling merasakan sepi tidak saling mengisi.

Mungkin juga Zizah meninggalkan saya, karena saya terlalu pencemburu, terlalu menuntun. Ya, sifat ini sebenarnya sangat ingin saya buang. Saya ingin mencintai dengan santai tanpa harus takut direnggut. Enttah kenapa saya merasa saya hidup di dunia ini terlalu bergantung dengan keberuntungan. Dan nasib sial adalah sesuatu yang memang sangat wajar yang harus saya jalani.

Beberapa pertemuan dengan orang lain pasti membuat kita mengubah sikap. Ya, saya jadi sedikit menaruh curiga dengan orang. Ada rasa orang yang dekat dengan saya itu hanya karena kasihan karena saya selalu sial. Untungnya sekarang saya tidak lagi seperti itu, saya harus paham. Semua orang beda.

YA AKU KALAH AKU DIGANTI DENGAN PRIA LAIN.



Yang terbaik, lahir dari yang diperbaiki. Bukan lahir dari cara meninggalkan demi mencari yang lebih baik. Aku kalah


Sumber  : Kawankumagz.com

No comments:

Post a Comment