Thursday, August 4, 2016

Belajar Hidup dari Perjalanan Hidup BJ Habibie

BJ Habibie
BJ Habibie

BJ Habibie adalah sosok yang tidak pernah setengah-setengah dalam melakukan sesuatu. Terutama untuk Indonesia. Dan hal semacam itulah yang dibutuhkan Indonesia saat ini. Beliau adalah orang yang sangat kharismatik dan cerdas, dengan logatnya yang khas dan kacamata yang menjadi cirinya. Kecerdasannya terpancar jelas dari tiap gurat yang menghiasi wajahnya. Dengan prestasi-prestasi yang telah disandangnya. Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak merasa bangga pada sosoknya.

Banyak hal yang bisa kita pelajari dari BJ Habibie. Beliau adalah orang yang bijaksana mampu mengesampingkan kepentingan pribadi untuk kemajuan Indonesia. Ketika Presiden Soeharto mengirim Ibnu Sutowo ke Jerman untuk membujuk beliau pulang ke Indonesia, beliau langsung bersedia. Padahal saat itu beliau sedang berada pada jabatan posisi dan prestise tinggi sebagai penasihat senior bidang teknologi untuk Dewan Direktur MBB yang menjadikan beliau sebagai satu-satunya orang Asia yang berhasil menduduki jabatan nomor dua di perusahaan pesawat terbang Messerschmitt-Bolkow-Blohm, di Jerman. Namun apa yang terjadi? Beliau melepaskan semua itu. Hal tersebut dilakukan BJ Habibie semata-mata demi memberi sumbangsih ilmu dan teknologi pada bangsa ini, sungguh keputusan yang mulia.

Keputusan tersebut merupakan keputusan yang berat bila mengingat sifat dasar manusia yang notabene memiliki tingkat keegoisan yang tinggi jika telah menyangkut masalah harkat hidup pribadi. Namun beliau dengan sukarela melepaskan semuanya. Padahal pada saat itu beliau bisa dibilang sedang berada pada fase puncak kariernya.

Kebijaksanaan beliau tersebut secara tidak langsung mengajarkan kepada kita untuk bisa bersikap bijaksana dalam menghadapi berbagai pilihan dalam kehidupan sehari-sehari. Misalnya saja ketika kita berada dalam posisi di mana kita harus memilih antara kepentingan pribadi dan organisasi atau keluarga. Alangkah baiknya kita lebih mementingkan kepentingan orang banyak.

BJ Habibe Menristek
BJ Habibie Menristek
Ketika menjadi menristek, BJ Habibie mengimplementasikan visinya yakni, membawa Indonesia menjadi negara industri berteknologi tinggi bisa dibayangkan bagaimana reaksi masyarakat saat itu,  Sebuah negara agraris bertolak menjadi negara industri berteknologi tinggi? Hampir tidak mungkin jika membayangkan keadaan Indonesia dan mengingat mata pencarian masyarakat saat itu yang mayoritas bekerja sebagai petani. Namun dengan optimis beliau menyatakan pemikirannya yang menurut kita sederhana namun brilian.

BJ Habibie menjelaskan mengapa industri berteknologi itu sangat penting. Beliau membandingkan harga produk dari industri high-tech (teknologi tinggi) dengan hasil pertanian, beliau menunjukkan data bahwa harga 1 kg pesawat terbang adalah USD 30.000 dan 1 kg beras adalah 7 sen (USD 0,07). Artinya 1 kg pesawat terbang hampir setara dengan 450 ton beras. Jadi dengan membuat 1 buah pesawat dengan massa 10 ton, makan akan diperoleh beras 4,5 juta ton beras. Bukankah itu pemikiran yang pintar?

Dari cerita tersebut hal yang bisa kita petik adalah kita harus terbuka dan menerima perubahan-perubahan yang terjadi, meskipun tidak jarang perubahan tersebut bertentangan dari apa yang selama ini ada, namun tetap dengan catatan. Selagi perubahan itu baik dan tidak bertentangan dengan agama serta tidak merugikan banyak pihak maka kita terima. Kita harus memiliki pemikiran yang dalam untuk bisa mengambil sebuah keputusan yang bijak. Seperti yang dimiliki oleh BJ Habibie.

Seperti yang kita tahu BJ Habibie adalah seorang scientist, seorang teknolog, seorang dengan latar pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan beliau juga bisa dibilang buta akan politik kenegaraan. Namun pada kenyataannya beliau berani terjun ke dunia politik dan menduduki jabatan penting seperti wakil presiden bahkan hingga menjadi presiden ke-3 Indonesia. Dan beliau sukses didalamnya.

BJ Habibie mengajari kita jangan takut untuk mencoba hal yang baru. Sungguh sulit jika membayangkan apa yang akan terjadi. Apa yang harus dilakukan dan sebagainya. Ketika mencoba hal yang baru kita juga harus memiliki berbagai pertimbangan

Sifat terakhir yang harus kita contoh dari BJ Habibie adalah tidak gentar meski ditentang banyak orang. Masih jelas dalam ingatan ketika MPR, institusi tertinggi di Indonesia yang memiliki wewenang untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, menolak pidato pertanggung-jawaban BJ Habibie (masalah referendum Timor-Timur). Beliau secara berani mengundurkan diri dari pemilihan Presiden yang baru pada tahun 1999. Beliau melakukan ini, selain penolakan MPR atas pidatonya tidak mengekang beliau untuk terus ikut serta dalam pemilihan dan keyakinan dari pendukukng beliau bahwa beliau akan tetap bisa unggul dari kandidat Presiden lainnya, karena yakin bahwa sekali pidatonya ditolak oleh MPR akan menjadi tidak etis baginya untuk terus ikut dalam pemilihan. Keputusan ini juga dimaksudkan sebagai pendidikan politik dari arti sebuah demokrasi.

Meski sorakan dan cemoohan dari berbagai pihak terus berlanjut, namun beliau tetap bertahan dan berdiri kokok untuk menelurkan karya-karya yang lain. Selama keyakinan masih menjadi pedoman, selama kebenaran masih menjadi acuan, dan selama kemaslahtan umat masih menjadi tujuan, maka cemooh dan halangan takkan berarti apa-apa.

Untuk memperingati ulang tahun BJ Habibie yang ke 80, maka di gelar pameran foto Habibie dan gebyar aneka lomba yang dilaksanakan berbagai komunitas yang tergabung dalam Friends Of Mandiri Museum. Pameran ini berjudul "Cinta Sang Inspirator Bangsa Kepada Negeri". Pameran ini dibuka untuk umum mulai 24 Juli 2016 hingga 21 Agustus 2016 di Museum Bank Mandiri, Kota Tua-Jakarta Barat.

Pameran foto tersebut berisi tentang perjalanan hidup BJ Habibie hasil dokumentasi The Habibie Center dan karya BJ Habibie sendiri. Lomba yang diadakan selama kegiatan ini adalah lomba mewarnai pesawat R-80, lomba membaca puisi, lomba membuat pesawat dari kayu, dan lomba foto.














1 comment: