Hatiku terlalu penasaran dengan kamu dengan semua tentang
kamu dan bodohnya aku, aku mengikuti hasrat hatiku yang ingin lebih tahu
tentang kamu. Aku diam-diam mengintai media sosialmu mencari seluk beluk masa
lalumu, mengambil fotomu dan menjadikan fotomu sebagai walpaper handphone-ku. Aku bertindak terlalu jauhnya? Iya aku
menyadari itu, aku bertindak terlalu jauh.
Aku muak dengan semua curahan hatimu tentang dirinya,
tentang kenangan kamu bersamanya. Saat dia memberikan bunga mawar untukmu, saat
kalian nonton bioskop, Saat kalian berdua dibawah hujan rintik-rintik dan dia
dengan refleknya memayungkan kamu dengan jaketnya yang sengaja dia lepaskan
hanya untuk membuat kamu tidak kena air hujan. Memang indah semuanya. Tapi
semua itu terlalu menyakitkan bagiku yang mendengarnya. Kamu tahu apa yang
paling tidak ku sukai?.......aku paling tidak menyukai mencintai seseorang dan
orang itu masih mencintai orang yang menyakitinya. Ya, aku mengaku aku
mencintaimu kamu seorang manusia yang masih mencintai masa lalunya, yang masih
mendambakan masa lalunya. Padahal katamu sendiri bahwa dia sudah menyakitimu.
Sekarang aku ingin bertanya padamu apa kamu mau tersakiti oleh orang yang sama
untuk yang ke dua kali? hmmm jawaban yang tidak perlu kamu jawab. Aku yang bodoh, aku yang tolol mencintai kamu sesosok manusia yang tidak tahu mana yang baik untuknya dan mana yang buruk untuknya.
Sudahlah aku harus tahu diri, aku harus mengambil langkah menjauh darimu. Percuma saja aku memperjuangkan kamu yang tidak pernah mengubrisku. Ternyata hatimu masih samar-samar tidak bisa membedakan mana yang mencintai tulus dan mana yang tidak. Oh ya aku terlalu panjang menulis. Untuk apa aku menyadarimu kesannya aku terlalu memaksakan kamu untuk memilihku karena aku tahu tidak akan pernah bisa dipaksa.
No comments:
Post a Comment