Suasana di SMA 101 begitu ramai
pada jam istirahat. Dilapangan anak-anak pada asik main bola kaki, di pinggir
lapangan ada beberapa anak-anak yang sok-sok shuffle dance muterin lagu LMFAO yang judulnya party rock anthem. katanya sih shuffle dance udah jadi eskul
disana, anak-anak yang ikut eskul itu udah masuk surat kabar di Palembang
dengan membawa nama SMA 101 karena mempunyai kegiatan yang anti mainstream. Padahal itukan cuma ikut trend aja? cuma sebates
gaya-gayaan doang. Tapi kegaduhan kelas IPS 11A dapat mengalahkan keramaian
anak-anak dilapangan yang jaraknya 20 meter dari kelas 11A. Nina salah satu
satu cewek yang cukup populer di SMA 101. Sibuk memberikan kartu undangan ulang
tahun dia yang ke 17 ke teman sekelasnya.
"Gue harap kalian semua datengnya di acara ulang tahun
gue." Ujar Nina yang dikerumunin oleh teman-temannya. Penampilan Nina
rambutnya panjang terurai, putih, enak diliat, suka pake jam tangan. tidak
terlalu tinggi masih dikisaran 160 CM.
"Wah tumbennya ada yang ngundang kita pake kartu
undangan yang bagus." Ujar Yuda ditempat
duduknya, yang sedang asyik membaca, melihat, meraba kartu undangan dari
Nina.
"Iya nih loe inget gak Yud 3 bulan yang lalu?"
Juna teman yuda yang duduk samping yuda mencoba mengulik ingatan tiga bulan
lalu.
"Oh itu gue masih ingat, si Vina cewek yang ngundang
kita yang undangannya di foto kopi itu?"
"Hahahaha,,,,iya Yud, malahan kabarnya dia sendiri yang
gambar Donald Duck pake kertas HVS, terus di fotokopi deh." Juna tidak
berhenti ketawa.
"Bagus itu menghemat biaya, perlu ditiru." Yuda
mengacungkan dua jempol ke arah Juna.
"Kamprettt loe semua ngomongin mantan cewek gue."
Reza terbangun dari tidurnya yang seperti buntang mayat dibelakang tempat duduk
Yuda dan Juna, mendengar mantannya diomongin oleh Yuda dan Juna.
"Kalo itu mantan pacar Reza gue lupa Jun" Kata
Juna dengan datar
"Hahaha,,,gue juga lupa Yud." Ketawa Yuda semakin
mendekati level orang gila, mata sipitnya mulai tertutup, kedua tangannya
memegang perutnya.
"Tapi karena Vina kitakan bisa performance." Reza
membela mantannya. Kebetulan Yuda, Juna, Reza, dan fahrel mempunyai sebuah
band.
"Bener juga sih,,,tapi kan gak dibayar." Kata Yuda
didalem hati.
Tiba-tiba Nina nyamperin Yuda, Juna, dan Reza.
"Bro, gue harap kalian bisa ngisinya di acara Ulang
tahun gue, yang jadi MCnya nanti Melsa, nanti gue kasih uang rokoknya?"
Mulutnya nyerocos abis.
"Gak perlu Nina, kami semua gak perlu dibayar."
Secara mengejutkan Fahrel bilang gitu yang baru masuk ke kelas, setelah asyik
nongkrong dikantin."
"Kamprettt..." Batin Juna.
"Beneran nih,,makasih bangetnya." Nina pun
langsung beranjak pergi dari tempat Yuda, Juna, dan Reza. Mereka hanya bisa
membalas anggukan secara bersamaan ke arah Nina. Fahrel tersenyum senang.
"Fahrel sini loe." Juna memanggil Fahrel dengan
tampang kesel. Fahrel pun segera ketempat Yuda, Reza, dan Juna.
"Ada apa Junaidi?" Kata Fahrel dengan suara malas.
Memilih tempat duduk bersebelahan dengan Reza.
"Hahaha....Junaidi."
"Udah ketawanya jangan kenceng-kenceng Za gue malu, eh
Rel loe kok gak mau dibayar?"
"Gue mau nembak Nina." Jawab Fahrel mantap.
"Loe mau nembak Nina?" Yuda terkejut.
"Iya gue serius, kalian mau kan bantuin gue?"
"Tenang aja, Rel kita pasti bantuin loe. Tapi ntar loe
nya yang bayar duit latihan Band kita?"
"Oke sepakat." Mendengar jawaban itu Yuda, Reza
dan Juna tersenyum penuh kemenangan (Bisa ngerental Band gratis)
***
Hari yang ditunggu-tunggu Nina pun tiba. Hari dimana umurnya
tepat berumur 17 tahun. Umur yang pasti bukan ABG tanggung lagi.
Melsa yang jadi MC tampil dengan baju kaos bergambar semua
personil super junior, Hot Pants dipadu dengan sepatu sneakers. Walaupun tampilan begitu simple
tapi Melsa terlihat cantik banget, Rambutnya dikuncir kebelakang. Sedangkan
Nina gak mau kalah dia pake, dress terusan berwarna merah sampe ke dengkul,
dipadu dengan kalung bertuliskan NINA, Sepatu Wedges, rambutnya bergelombang
hasil dari salon. Gila cantik bener.
Acaranya dimulai sekitar jam 1 satu siang, tempat acaranya
dihalaman rumah Nina yang cukup luas, takut tamunya kepanasan apalagi
kehujanan. maka disediakanlah tenda 6 unit. Beserta panggung. Acara pertama
dibuka oleh kedua orang tua Nina, yang mengucapkan terima kasih ke teman-teman
Nina, karena telah menjadi teman Nina. Meskipun teman SMA yang diundangnya cuma
yang sekelas aja. Tapi banyak juga yang datang ada teman Nina waktu SMP, dan
waktu SD. Tapi ada satu orang yang menarik perhatian. Didit teman sekelas Nina,
penampilannya pake kaos club bola Real Madrid. Celana jeans setengah tiang
dipadu dengan sandal swalow. Waktu ditanya Juna kenapa penampilannya seperti
itu, dia cuma jawab "Rumah gue deket."
Setelah kedua orang tua Nina turun panggung. Melsa menyuruh
the SQUARE (Band Yuda, Juna, Reza, Fahrel) penampilan mereka tidak menunjukkan
bahwa mereka anak Band, mereka lebih mirip Intel dari kepolisian. Mereka kompak
memakai jaket kulit, Celana Jeans warna item, sepatu kulit. Mereka semua
sepakat untuk tidak menyisir rambut mereka yang gondrong lebih membiarkannya
acak-acakkan. Lagu jamrud-selamat ulang
tahun. Dilantunkan dengan indah oleh sang vokalis Reza, dentuman Drum dari
Fahrel terdengar menghentak, permainan gitar Juna membuat cewek-cewek disana
terpana. Betotan bas dari Yuda pun tidak mau kalah. Saat The SQUARE nyanyi para
tamu dipersilahkan untuk menaruh kado di meja yang berada diatas panggung. Tapi
ketiga personil The SQUARE sepakat gak mau ngasih kado ke Nina. Cuma Fahrel
yang bawah kado untuk Nina isi kadonya boneka Tuan Krab.
Saat The SQUARE mau turun panggung. Melsa meminta The SQUARE
buat nyanyi 3 lagu lagi (Ini ulang tahun Nina apa konser mini The SQUARE) Reza,
Fahrel, Yuda, dan Juna, mereka girang banget waktu disuruh nyanyi lagi apalagi
banyak yang motoin mereka waktu lagi performance. Jiwa keartisan mereka
berempat muncul. Lagu Coldplay-fix you,
marron 5-sunday morning, Green day-wake me up when september ends. Dibawakan
mereka secara rapi. Tamu-tamu berlalu lalang mengambil segelas sirup dan satu
bolu di meja makan. Selesai The SQUARE menghentak akhirnya acara yang
ditunggu-tunggu datang yaitu pemotongan kue ulang tahun. Nina dan kedua orang
tuanya naik panggung untuk melakukan pemotongan kue.
Selamat ulang tahun
kami ucapkan
selamat ulang tahun
kitakan doakan
selamat sejahtera
sehat sentosa
selamat panjang umur
dan bahagia
Lagu anak yang berjudul ulang tahun dinyanyikan secara
bersamaan oleh para tamu yang semuanya teman-teman Nina. Setelah itu merekapun
nyanyi lagi.
Tiup lilinnya tiup
lilinnya tiup lilinnya
Sekarang juga sekarang
juga
Setelah Nina selesai meniup lilin dan melakukan make a wish,
mereka nyanyi lagi.
Potong kuenya potong
kuenya potong kuenya
sekarang juga sekarang
juga
Ninapun memotong kue ulang tahunnya semua tamu tepuk tangan.
"Potongan pertama untuk Mama." Nina menyuapkan kue
yang sudah dipotongnya ke mamanya.
"Yang kedua untuk Papa." Kedua orang tuanya
langsung memeluk erat Nina. Melihat momen itu Fahrel langsung mengambil
handphonenya untuk memfoto momen itu.
"Dan yang ketiga untuk....."
"Semoga aja buat gue Za." Bisik Fahrel ke telinga
Reza.
"Kue yang ketiga adalah buat.......gue makan
sendiri." sontak semua tamu ketawa.
"Adeuh masih sempet bercanda dia, Za nanti kita
performance lagi kan?"
"Iya tapi kita makan dulunya gue udah laper
banget."
"Nanti gue ajanya yang jadi vokalis gue mau nyanyi lagu
The script-Im yours. Gue mau nembak
Nina."
"Iya tenang aja."
Setelah selesai pemotongan kue, Aldi teman Nina yang
dianggap paling alim dikelas didaulat untuk membaca doa, sebagai tanda
berakhirnya acara.
"Buat temen-temen jangan pulang dulunya Bokap nyokap
Nina. Udah nyiapin Tekwan (Makanan khas Palembang) dimeja tamu" Teriak
Melsa diatas panggung.
"Ayo kita makan." Ajak Reza ke teman-teman
bandnya,
"Nanti gue nyanyikan, kok perasaan gue gak enak
sih."
"Iye-Iye loe nyanyi nanti, tapi kita harus makan
dulu."
Saat menuju kemeja tamu mereka kaget dan seneng karena
tekwannya banyak, ditaruh di baskom besar yang terbuat dari stainless.
Sepertinya orang tuanya tau kalo anaknya mempunyai teman-teman yang mengalami
masa pertumbuhan berkepanjangan. Sontak semua teman Nina secara brutal langsung
menyerbu baskom yang berisi tekwan dengan membawa piring dan sendok, keributan
tidak dapat terhindari .
"Eh..... kampret minggir gue duluan."
"Woy minggir woy gue laper banget."
"Hey kalian yang harus duluan tu cewek, minggir
woy."
"Woy minggir woy."
"Woy."
"minggir."
Tiba-tiba terdengar ada yang jatuh.
"Ini salah loe."
"Enak aja ini salah loe."
"Jelas loe udah ngejatuhinnya."
"Salah loe."
"Salah loe."
"Salah loe."
"Hey ini ada apa?" Nina teriak kenceng langsung
menuju ke meja makan.
"Reza ngejatuhin baskom yang berisi Tekwan." Sahut
beberapa orang secara bersamaan.
"Gg-ue gak sengaja Nina." Muka Reza yang cool
tiba-tiba menjadi pucat pasi.
"Ya udah gak papa." Nina pun pucat pasi secara
reflek kepalanya langsung nunduk karena malu acaranya jadi kacau. Setelah
keributan itu beberapa tamu langsung ketawa ngakak .
"Gue nyanyi gak nih?" Teriak Fahrel penuh harap.
"Kayaknya gak deh Rel, gak enak sama Reza." Bisik
Juna ke Fahrel.
"Batal deh gue nembak Nina." Batin Fahrel.
The SQUARE pun pulang dengan lunglai. Sepertinya kejadian
ini tidak akan dilupakan oleh Reza sepanjang hidupnya dan sepanjang hidup Nina
***
No comments:
Post a Comment