Saturday, July 19, 2014

Hal Yang Dilakukan Ketika Hampir Putus Dan Sudah Putus


Di dalam setiap hubungan percintaan selalu ada yang namanya cekcok gue juga gak tau kenapannya yang namanya ego itu selalu ada semuanya mau merasa bener. Gue itu baru 2 kali pacaran (Bukan prestasi yang patut di banggakan) selama gue pacaran gue belum pernah jalan bareng pacar gue paling kenceng sms-an sambil sayang-sayangan memang anehnya padahal satu kota kenapa bisa terjadi LDR? Mungkin faktor gue gak bisa naik motor kali (Loe kenapa buka aib sendiri) Pada akhirnya gue bosen dengan rutinitas kayak gitu gak ada kemajuan (gak ada kerjaan) dan ujung-ujungnya putus.
Ini beberapa hal yang dilakukan orang ketika hampir putus dan sudah putus versi gue.

Hampir Putus

1. Cuek
Pada akhirnya kecuekan akan terjadi biasanya ini terjadi pada cowok yang mulai menyadari kalo cewek yang dia pacari jelek.

2. Update status
Sepanjang gue main facebook di beranda gue selalu di penuhi status kayak gini.
. Yang punyak facebook ini orangnya gak peka #Bajak
. Kemana sih yang akun Facebook aku kangen tau #bajakpacarnyayangpalingcantik
Sebenarnya sih bukan kayak gitu aja ada yang update status saling singgung buat status cuman tertuju pada satu orang (Yang ngerasa pasti lagi cengegesan)

3. Mencari Kesalahan
Yap mencari kesalahan, siklus ini terjadi ketika sang pasangan telah melihat beberapa perubahan sikap yang terjadi pada pasangannya yang tidak sesuai keinginannya. Semua kesalahan gak penting di ungkit semua ujung-ujungnya salih salah da bilang "kayaknya kita gak cocok, aku mau kita udahan."

4. Curhat sama orang lain
Siklus ini sangat berbahaya sekali (jangan sampai dilakukan) disiklus ini akan terjadi yang namanya perbandingan, apalagi curhatnya sama cowok/cewek lain, apalagi smsnya baru berhenti sampai diantara kalian ada yang ketiduran. Pertama loe curhat tentang pacar loe yang gak bisa ngerti sama loe setelah loe puas curhatin pacar loe, loe mulai deh ke tahap mencoba mengenal orang yang sms-an, setelah berselang waktu loe akan ketahap membandingkan. Loe akan membandingkan pacar loe dengan orang yang selalu smsan sama loe orang yang selalu ada buat loe. Beberapa lama kemudian suara hati loe akan berdesis pelan "Sepertinya aku cinta sama dia tapi....."

Sudah Putus

1. Mengenang sebuah kenangan
Loe nangis (Biasanya cewek) loe nyesel udah mutusin dia, dia gak ada disamping loe, loe baru nyadar bahwa hanya dia yang mencintai oleh dengan sangat tulus (menurut loe) kalian mulai mengenang sebuah kenangan saat sama dia, waktu selfie bareng, waktu makan di kfc bareng, waktu saling panggil papa, mama (sampe-sampe bokap-nyokap loe selalu ngerasa gr di panggil loe waktu denger loe telponan), waktu pacar loe ngasih sebuah bunga wamar yang sangat indah  (Duileh)

2. Aku gak nyangka
Orang yang tipe kayak gini orang yang belum bisa menerima mantannya itu kampret, semua bukti sudah jelas bahwa mantannya sudah nyakitin dia, tapi masih aja nyempet-nyempetin buat stalkin akun media sosial mantan, berharap ada yang baru dari dia. Guys loe harus lihat kenyataan.

3. Gak bisa move ON
Semuanya pikiran kita terkuras oleh, teringat kebaikan dia di satu sisi teringat kejelekkan dia juga. Guys yang namanya move on itu gak akan bisa gak mungkin pas mantan kita nyapa kita dan kita bilang "kamu siapa kok bisa kenal saya" yang namanya move on itu gak akan bisa, yang terpenting itu kita tidak lagu jatuh di lubang yang sama, jatuh kepada kepada belati yang telah melukai kita

Ulang Tahun Nina



Suasana di SMA 101 begitu ramai
pada jam istirahat. Dilapangan anak-anak pada asik main bola kaki, di pinggir
lapangan ada beberapa anak-anak yang sok-sok shuffle dance muterin lagu LMFAO yang judulnya party rock anthem. katanya sih shuffle dance udah jadi eskul
disana, anak-anak yang ikut eskul itu udah masuk surat kabar di Palembang
dengan membawa nama SMA 101 karena mempunyai kegiatan yang anti mainstream. Padahal itukan cuma ikut trend aja? cuma sebates
gaya-gayaan doang. Tapi kegaduhan kelas IPS 11A dapat mengalahkan keramaian
anak-anak dilapangan yang jaraknya 20 meter dari kelas 11A. Nina salah satu
satu cewek yang cukup populer di SMA 101. Sibuk memberikan kartu undangan ulang
tahun dia yang ke 17 ke teman sekelasnya.


"Gue harap kalian semua datengnya di acara ulang tahun
gue." Ujar Nina yang dikerumunin oleh teman-temannya. Penampilan Nina
rambutnya panjang terurai, putih, enak diliat, suka pake jam tangan. tidak
terlalu tinggi masih dikisaran 160 CM.


"Wah tumbennya ada yang ngundang kita pake kartu
undangan yang bagus." Ujar Yuda ditempat 
duduknya, yang sedang asyik membaca, melihat, meraba kartu undangan dari
Nina.


"Iya nih loe inget gak Yud 3 bulan yang lalu?"


Juna teman yuda yang duduk samping  yuda mencoba mengulik ingatan tiga bulan
lalu.


"Oh itu gue masih ingat, si Vina cewek yang ngundang
kita yang undangannya di foto kopi itu?"


"Hahahaha,,,,iya Yud, malahan kabarnya dia sendiri yang
gambar Donald Duck pake kertas HVS, terus di fotokopi deh." Juna tidak
berhenti ketawa.


"Bagus itu menghemat biaya, perlu ditiru." Yuda
mengacungkan dua jempol ke arah Juna.


"Kamprettt loe semua ngomongin mantan cewek gue."
Reza terbangun dari tidurnya yang seperti buntang mayat dibelakang tempat duduk
Yuda dan Juna, mendengar mantannya diomongin oleh Yuda dan Juna.


"Kalo itu mantan pacar Reza gue lupa Jun" Kata
Juna dengan datar


"Hahaha,,,gue juga lupa Yud." Ketawa Yuda semakin
mendekati level orang gila, mata sipitnya mulai tertutup, kedua tangannya
memegang perutnya.


"Tapi karena Vina kitakan bisa performance." Reza
membela mantannya. Kebetulan Yuda, Juna, Reza, dan fahrel mempunyai sebuah
band.


"Bener juga sih,,,tapi kan gak dibayar." Kata Yuda
didalem hati.


Tiba-tiba Nina nyamperin Yuda, Juna, dan Reza.


"Bro, gue harap kalian bisa ngisinya di acara Ulang
tahun gue, yang jadi MCnya nanti Melsa, nanti gue kasih uang rokoknya?"
Mulutnya nyerocos abis.


"Gak perlu Nina, kami semua gak perlu dibayar."
Secara mengejutkan Fahrel bilang gitu yang baru masuk ke kelas, setelah asyik
nongkrong dikantin."


"Kamprettt..." Batin Juna.


"Beneran nih,,makasih bangetnya." Nina pun
langsung beranjak pergi dari tempat Yuda, Juna, dan Reza. Mereka hanya bisa
membalas anggukan secara bersamaan ke arah Nina. Fahrel tersenyum senang.


"Fahrel sini loe." Juna memanggil Fahrel dengan
tampang kesel. Fahrel pun segera ketempat Yuda, Reza, dan Juna.


"Ada apa Junaidi?" Kata Fahrel dengan suara malas.
Memilih tempat duduk bersebelahan dengan Reza.


"Hahaha....Junaidi."


"Udah ketawanya jangan kenceng-kenceng Za gue malu, eh
Rel loe kok gak mau dibayar?"


"Gue mau nembak Nina." Jawab Fahrel mantap.


"Loe mau nembak Nina?" Yuda terkejut.


"Iya gue serius, kalian mau kan bantuin gue?"


"Tenang aja, Rel kita pasti bantuin loe. Tapi ntar loe
nya yang bayar duit latihan Band kita?"


"Oke sepakat." Mendengar jawaban itu Yuda, Reza
dan Juna tersenyum penuh kemenangan (Bisa ngerental Band gratis)





***





Hari yang ditunggu-tunggu Nina pun tiba. Hari dimana umurnya
tepat berumur 17 tahun. Umur yang pasti bukan ABG tanggung lagi.


Melsa yang jadi MC tampil dengan baju kaos bergambar semua
personil super junior, Hot Pants dipadu dengan sepatu  sneakers. Walaupun tampilan begitu simple
tapi Melsa terlihat cantik banget, Rambutnya dikuncir kebelakang. Sedangkan
Nina gak mau kalah dia pake, dress terusan berwarna merah sampe ke dengkul,
dipadu dengan kalung bertuliskan NINA, Sepatu Wedges, rambutnya bergelombang
hasil dari salon. Gila cantik bener.


Acaranya dimulai sekitar jam 1 satu siang, tempat acaranya
dihalaman rumah Nina yang cukup luas, takut tamunya kepanasan apalagi
kehujanan. maka disediakanlah tenda 6 unit. Beserta panggung. Acara pertama
dibuka oleh kedua orang tua Nina, yang mengucapkan terima kasih ke teman-teman
Nina, karena telah menjadi teman Nina. Meskipun teman SMA yang diundangnya cuma
yang sekelas aja. Tapi banyak juga yang datang ada teman Nina waktu SMP, dan
waktu SD. Tapi ada satu orang yang menarik perhatian. Didit teman sekelas Nina,
penampilannya pake kaos club bola Real Madrid. Celana jeans setengah tiang
dipadu dengan sandal swalow. Waktu ditanya Juna kenapa penampilannya seperti
itu, dia cuma jawab "Rumah gue deket."


Setelah kedua orang tua Nina turun panggung. Melsa menyuruh
the SQUARE (Band Yuda, Juna, Reza, Fahrel) penampilan mereka tidak menunjukkan
bahwa mereka anak Band, mereka lebih mirip Intel dari kepolisian. Mereka kompak
memakai jaket kulit, Celana Jeans warna item, sepatu kulit. Mereka semua
sepakat untuk tidak menyisir rambut mereka yang gondrong lebih membiarkannya
acak-acakkan. Lagu jamrud-selamat ulang
tahun. Dilantunkan dengan indah oleh sang vokalis Reza, dentuman Drum dari
Fahrel terdengar menghentak, permainan gitar Juna membuat cewek-cewek disana
terpana. Betotan bas dari Yuda pun tidak mau kalah. Saat The SQUARE nyanyi para
tamu dipersilahkan untuk menaruh kado di meja yang berada diatas panggung. Tapi
ketiga personil The SQUARE sepakat gak mau ngasih kado ke Nina. Cuma Fahrel
yang bawah kado untuk Nina isi kadonya boneka Tuan Krab.


Saat The SQUARE mau turun panggung. Melsa meminta The SQUARE
buat nyanyi 3 lagu lagi (Ini ulang tahun Nina apa konser mini The SQUARE) Reza,
Fahrel, Yuda, dan Juna, mereka girang banget waktu disuruh nyanyi lagi apalagi
banyak yang motoin mereka waktu lagi performance. Jiwa keartisan mereka
berempat muncul. Lagu Coldplay-fix you,
marron 5-sunday morning, Green day-wake me up when september ends. Dibawakan
mereka secara rapi. Tamu-tamu berlalu lalang mengambil segelas sirup dan satu
bolu di meja makan. Selesai The SQUARE menghentak akhirnya acara yang
ditunggu-tunggu datang yaitu pemotongan kue ulang tahun. Nina dan kedua orang
tuanya naik panggung untuk melakukan pemotongan kue.





Selamat ulang tahun
kami ucapkan


selamat ulang tahun
kitakan doakan


selamat sejahtera
sehat sentosa


selamat panjang umur
dan bahagia





Lagu anak yang berjudul ulang tahun dinyanyikan secara
bersamaan oleh para tamu yang semuanya teman-teman Nina. Setelah itu merekapun
nyanyi lagi.





Tiup lilinnya tiup
lilinnya tiup lilinnya


Sekarang juga sekarang
juga





Setelah Nina selesai meniup lilin dan melakukan make a wish,
mereka nyanyi lagi.





Potong kuenya potong
kuenya potong kuenya


sekarang juga sekarang
juga





Ninapun memotong kue ulang tahunnya semua tamu tepuk tangan.


"Potongan pertama untuk Mama." Nina menyuapkan kue
yang sudah dipotongnya ke mamanya.


"Yang kedua untuk Papa." Kedua orang tuanya
langsung memeluk erat Nina. Melihat momen itu Fahrel langsung mengambil
handphonenya untuk memfoto momen itu.


"Dan yang ketiga untuk....."


"Semoga aja buat gue Za." Bisik Fahrel ke telinga
Reza.


"Kue yang ketiga adalah buat.......gue makan
sendiri." sontak semua tamu ketawa.


"Adeuh masih sempet bercanda dia, Za nanti kita
performance lagi kan?"


"Iya tapi kita makan dulunya gue udah laper
banget."


"Nanti gue ajanya yang jadi vokalis gue mau nyanyi lagu
The script-Im yours. Gue mau nembak
Nina."


"Iya tenang aja."


Setelah selesai pemotongan kue, Aldi teman Nina yang
dianggap paling alim dikelas didaulat untuk membaca doa, sebagai tanda
berakhirnya acara.


"Buat temen-temen jangan pulang dulunya Bokap nyokap
Nina. Udah nyiapin Tekwan (Makanan khas Palembang) dimeja tamu" Teriak
Melsa diatas panggung.


"Ayo kita makan." Ajak Reza ke teman-teman
bandnya,


"Nanti gue nyanyikan, kok perasaan gue gak enak
sih."


"Iye-Iye loe nyanyi nanti, tapi kita harus makan
dulu."


Saat menuju kemeja tamu mereka kaget dan seneng karena
tekwannya banyak, ditaruh di baskom besar yang terbuat dari stainless.
Sepertinya orang tuanya tau kalo anaknya mempunyai teman-teman yang mengalami
masa pertumbuhan berkepanjangan. Sontak semua teman Nina secara brutal langsung
menyerbu baskom yang berisi tekwan dengan membawa piring dan sendok, keributan
tidak dapat terhindari .


"Eh..... kampret minggir gue duluan."


"Woy minggir woy gue laper banget."


"Hey kalian yang harus duluan tu cewek, minggir
woy."


"Woy minggir woy."


"Woy."


"minggir."





Tiba-tiba terdengar ada yang jatuh.





"Ini salah loe."


"Enak aja ini salah loe."


"Jelas loe udah ngejatuhinnya."


"Salah loe."


"Salah loe."


"Salah loe."


"Hey ini ada apa?" Nina teriak kenceng langsung
menuju ke meja makan.


"Reza ngejatuhin baskom yang berisi Tekwan." Sahut
beberapa orang secara bersamaan.


"Gg-ue gak sengaja Nina." Muka Reza yang cool
tiba-tiba menjadi pucat pasi.


"Ya udah gak papa." Nina pun pucat pasi secara
reflek kepalanya langsung nunduk karena malu acaranya jadi kacau. Setelah
keributan itu beberapa tamu langsung ketawa ngakak .


"Gue nyanyi gak nih?" Teriak Fahrel penuh harap.


"Kayaknya gak deh Rel, gak enak sama Reza." Bisik
Juna ke Fahrel.


"Batal deh gue nembak Nina." Batin Fahrel.





The SQUARE pun pulang dengan lunglai. Sepertinya kejadian
ini tidak akan dilupakan oleh Reza sepanjang hidupnya dan sepanjang hidup Nina




***

Wanita Kutub Utara

Aku memandangi sekelilingku lagi-lagi aku terbangun dari mimpiku, mimpi bersama orang itu di sebuah taman dia merayuku dengan lagu yang dia ciptakan aku terlelalp di pundaknya nada-nada indah yang dia lantunkan bersama gitarnya. Oh mengapa semua itu hanya mimpi terlalu cepat bahagia itu hilang, tapi aku harus sadar itu bukan realita...
Apa kabar? kalimat itu terus terniang-niang di benakku, sebuah kata sederhana yang terlalu gengsi untuk aku katakan sebagai seorang wanita. Kenapa aku masih mengingat orang itu? orang yang telah nyata-nyata menyakitiku yang membuat aku beku bagai es diam tak bisa apa-apa hanya bisa merasakan hunusan pedang es menusuk hatiku dingin dan menyakitkan. Walaupun begitu terlalu banyak kenangan yang indah saat aku menjadi kekasihnya hal-hal yang sangat kecil aku masih hapal meskipun dia tidak seperti itu. Cinta yang sesungguhnya kan tidak punya syarat?

Aku dapat kabar bahwa minggu nanti SMA angkatanku akan mengadakan reuni, aku sungguh menunggu acara itu sudah pasti aku akan bertemu dengan pria itu, pria yang senyumnya selalu kurindu. Aku harap ada secercah harapan untuk kembali bersama dia.
"Hay Nadia apa kabar?"
Aku terkejut pria itu mengirim pesan singkat di handphoneku.
"Alhamdulilah baik Iyan kamu sendiri :)"
"Baik, sayang kamu datang kan reunian nanti?"
Sayang? dia memangilku dengan kata sayang ada apa gerangan?
"Aku pasti datang, kok masih manggil sayan?"
"Emang gak boleh, udah dulunya aku ada kerjaan."
Aku tertawa sendiri membaca SMS dari dia. Semoga mimpiku malam kemarin bukan hanya sebuah mimpi tapi sebuah pertanda yang baik.


Aku mengobraK-abrik lemari bajuku mencari baju terbaik untuk hadir di acara reunian SMA-KU Semua wanita di dunia mengalami hal yang sama sepertiku jika sedang acara yang penting apalagi bertemu dengan orang yang masih kita cinta.
Akhirnya aku mendapat baju yang pas sebuah dress selutut berwarna hitam.

"Hay Nadia."
Aku disambut sahabatku Mika, sahabat yang waktu SMA sempat dianggap sebagai perusak hubunganku dengan Iyan. Tapi, aku tidak menaggapi gosip murahan itu.
"Hay Mik..udah lama......"
Dari kejauhan aku melihat sosok yang sangat ingin aku temui, rambutnya terlihat rapi, senyumnya masih khas, di padu dengan alis tebalnya. Semakin membuat jantungku berdebar-debar. Aku menanyakan perihal SMS kemarin kenapa dia masih memanggilku sayang?
"Kamu apa kabar?" tanya Iyan.
Aku tercekat di jari manisnya melingkar sebuah cincin. Cincin yang sama juga melingkar di jari manis Mika.
"Baik." Aku memaksakan tersenyum.
"Oh ya, kamu kan ada disini. Aku sama Iyan mau ngabari kalo bulan depan...."
"Kenapa bulan depan?" Aku sangat penasaran.
"Kita mau nikah, datengnya."
"Oh."
Aku hanya bisa membalas dengat datar kenapa dia masih sempat-Sempatnya mempermainkan hatiku dengan memanggilku sayang seakan-akan hanya dia yang punya hati. Seharusnya aku mempercayai teman-temanku waktu itu bahwa sahabatku sendiri telah merebut pacarku.
Aku harus bisa memaafkan bukan berarti melupakan semua, mantan kekasihku dan sahabatku telah mempermainkan perasaanku.
Hunusan pedang es kembali aku rasakan dingin dan sangat menyakitkan membuat aku beku tak bisa apa-apa tapi di balik tubuhku yang menjadi beku itu hatiku meleleh hancur.
Aku harus bisa menerima realita yang ada dan aku bertekad untuk menjadi wanita kutub utara aku harus bisa menahan hunusan pedang es yang sewaktu-waktu menusuk hatiku karena aku tahu hidup tak selamanya cerah bagaikan utopia yang selalu didamba semua orang ada kalanya badai itu datang. Menjadi wanita kutub utara akan membuatku terbiasa dengan luka yang akan datang suatu saat nanti.