Sunday, December 10, 2017

Kini Saya Tahu Tentang HIV/AIDS

Selain kecepatan menyatakan cinta saya juga kecepatan datang. Acara yang sedianya mulai jam 8 pagi namun saya sudah di Lobby Hotel Excelton jam 7 pagi. Ya saya waktu itu diundang untuk mengikuti acara Workshop Blogger #sayaberanisayasehat dalam rangka hari aids sedunia yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan.

Saya sangat tertarik dengan acara yang membahas HIV/AIDS. Saya hanya tahu penyakit itu berbahaya namun tidak tahu kenapa bisa masuk kategori berbahaya. Ya workshop yang mengangkat tema HIV/AIDS sedunia ini akan menjawab ketidaktahuan orang-orang yang seperti saya.


Tepat jam 8 acarapun dimulai materi pertama mengangkat cara mengenali penyakit perilaku dan hidup sehat dengan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat), disampaikan oleh Kepala Hubungan Media dan Lembaga Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Ri, Bapak Indra Rizon, SKM M.Kes.


Dari pemaparan Bapak Indra saya jadi tahu ternyata kasus HIV ditemukan 40 ribu lebih per-tahun di Indonesia. Sebagai masyarakat kita harus menerapkan hidup sehat seperti melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari dan mengonsumsi sayur dan buah.

Materi kedua disampaikan oleh Kasubdit AIDS Direktorat Pencegahan Penyakit Menular Langsung (PPML) Kemenker RI, dr. Endang Budi Hastuti dengan materi berjudul Kebijakan Nasional Program HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual.


Remaja ternyata sangat rentan terkena HIV/AID hal itu disebabkan oleh:

-Kesetaraan gender dan hak asasi manusia
-Perubahan ekonomi (dampak kesenjangan ekonomi, mobilitas, imigrasi)
-Migrasi (hidup jauh dari keluarga)
-Perubahan sosial dan Jaringan sosial (dampak sosial media dan akses yang bebas terhadap internet)

Kita sering menjaga jarak dengan ODHA padahal virus HIV tidak mudah menular cara penularannya sangat terbatas antara lain melalui hubungan seksual, berbagi jarum suntik, produk darah dan organ tubuh, dan ibu hamil positif HIV ke bayinya. Dan kabar baiknya kini HIV ada obatnya bernama ANTIRETROVIRAL (ARV).

Dan materi terakhir disampaikan oleh Kabag P2P Dinkes Prov Sumsel, Feri Yanuar, SKM Feri Yanuar, SKM, MKes dengan materi berjudul Epidemi HIV/AIDS di Provinsi Sumatera Selatan.


Saya sungguh terkejut ternyata provinsi Sumatera Selatan salah satu provinsi dengan kasus HIV/AIDS terbesar di Indonesia. Sudah banyak upaya yang dilakukan oleh pihak terkait seperti membangun dan meningkatkan jejaring dengan sarana kesehatan di wilayah kerja Dinas Kesehatan provinsi/kab/kota/puskesmas untuk pengumpulan data kasus HIV/AIDS dan IMS.

Wih pokonya acara ini seru setelah materi tentang HIV/AIDS siangnya lanjut dengan sharing tentang HIV dari ODHA yang kini menjadi aktivis di IPPI (Ikatan Perempuan Positif Indonesia) oleh Mbak Ayu. Lalu dilanjutkan dengan workshop creative writing.


Saya kini mengerti tentang HIV/AIDS dan ODHA tidak untuk dikucilkan tapi dirangkul.

No comments:

Post a Comment