Sebuah pengalaman yang sangat berharga bisa menyerap ilmu sejarah dari JJ Rizal dalam acara Bercerita Sriwijaya. JJ Rizal merupakan seorang sejarahwan dan penulis. Buku-buku JJ Rizal semuanya bertemakan tentang budaya dan humaniora. JJ Rizal juga mendirikan perusahaan penerbitan buku yang di beri nama Komunitas Bambu.
Di acara Bercerita Sriwijaya JJ Rizal mengangkat tema Arti Sriwjaya Bagi Proses Menjadi Indonesia. Waktu acara dimulai di proyektor ditunjukkan foto peresmian Hotel Indonesia yang diresmikan oleh Presiden Soekarno. Peresmian Hotel Indonesia tersebut terjadi pada 15 Agustus 1962. Saya melihat foto tersebut bingung tema menyangkut Sriwijaya tapi malah ditunjukkan foto peresmian Hotel Indonesia. Rupanya ada yang unik dalam foto tersebut, dalam foto tersebut di samping Presiden Soekarno ada perempuan yang memakai adat Palembang.
JJ Rizal menjelaskan peresmian Hotel Indonesia bukan terjadi di dalam Hotel Indonesia, tapi peresmian tersebut terjadi di Restoran Ramayana. Di depan Restoran tersebut ada mozaik dari seniman Indonesia. Mozaiknya terbuat dari keramik badas warna dikerjakan selama 2 tahun. Judul mozaik tersebut adalah Barisan Bhineka Tunggal Ika.
Setelah menjelaskan hal tersebut JJ Rizal minum sebentar air mineral yang ada disampingnya. Setelah minum air mineral JJ Rizal menceritakan saat direktur pertama Hotel Indonesia yang bernama Iskandar makan bersama Presiden Soekarno dia menanyakan kenapa harus ada perempuan memakai adat Palembang dalam peresmian Hotel Indonesia? Presiden Soekarno menjawab pertanyaan dari Iskandar dia mengatakan, "Aku ingin kita mengingat Sriwijaya seperti mengingat Majapahit yang sejarahnya mengantarkan kita menjadi Indonesia." Menurut Soekarno Hotel Indonesia adalah wajah Indonesia.
Setelah Asyik bercerita tentang peresmian Hotel Indonesia. JJ Rizal bercerita tentang George Coedes yang menulis karangan tentang Kerajaan Sriwijaya berjudul Le Royaume De Crivijaya yang ditulisnya pada tahun 1918. Dalam tulisannya tersebut George Coedes menetapkan bahwa, letak ibukota Kerajaan Sriwijaya adalah Palembang, dengan bersandar pada anggapan Groenveldt dalam karangannya, Notes on The Malay Archipelago And Malacca, Complied From Chinese Source, yang menyatakan bahwa, San-Fo-Tsi adalah Palembang. Sumber lain juga menunjukkan hal yang sama, yaitu Beal. Ia mengemukakan pendapatnya pada tahun 1886 bahwa, Shi-Li-Fo-Shih merupakan suatu daerah yang terletak di tepi Sungai Musi. Pendapat-pendapat tersebut muncul suatu kecendrungan di kalangan sejarahwan untuk menganggap Palembang sebagai pusat Kerajaan Sriwijaya. Mendengar penjelasan dari JJ Rizal tentang Kerajaan Sriwijaya benar-benar membuat saya paham betul apa itu Kerajaan Sriwijaya dan sekarang saya sadar ternyata buku-buku sejarah yang ada di sekolah sekarang sudah menyesatkan.
Menurut penuturan dari JJ Rizal sebelum kemerdekaan Indonesia Perkumpulan Pemuda Jawa dan Pemuda Sumatera sempat berselisih, namun perselisihan itu hanya sebentar. Perselisihan tersebut terjadi karena mereka mempunyai mimpi yang sama namun berbeda nama. Mereka akhirnya bersatu di Kongres Pemuda yang diadakan pada tahun 1926. Nama mereka akhirnya berubah menjadi Perhimpunan Indonesia. Putusan kongres tersebut memilih bahasa melayu yang kemudian mereka namakan Bahasa Persatuan Indonesia. Menurut Muhammad Yamin bahasa melayu merupakan warisan dari Kerajaan Sriwijaya.
Ya, JJ Rizal menjelaskannya dengan cara yang sangat asyik, penjabarannya panjang namun tidak membosankan. Beberapa teman yang bertanya tentang Kerajaan Sriwijaya benar-benar mendapat jawaban memuaskan dari JJ Rizal. Setiap dia menjawab pertanyaan dari teman-teman yang mengikuti kegiatan Bercerita Sriwijaya benar-benar dijawab dengan cerdas sehingga membuat kami-kami semakin bertambah ilmunya tentang Kerajaan Sriwijaya. Di acara ini ada juga kuis yang berhadiah buku sejarah tentang Kerajaan Sriwijay. Sangat beruntung teman-teman yang mendapat hadiah tersebut.
Berikut ini adalah beberapa foto selama kegiatan tersebut berlangsung :
Di acara Bercerita Sriwijaya JJ Rizal mengangkat tema Arti Sriwjaya Bagi Proses Menjadi Indonesia. Waktu acara dimulai di proyektor ditunjukkan foto peresmian Hotel Indonesia yang diresmikan oleh Presiden Soekarno. Peresmian Hotel Indonesia tersebut terjadi pada 15 Agustus 1962. Saya melihat foto tersebut bingung tema menyangkut Sriwijaya tapi malah ditunjukkan foto peresmian Hotel Indonesia. Rupanya ada yang unik dalam foto tersebut, dalam foto tersebut di samping Presiden Soekarno ada perempuan yang memakai adat Palembang.
JJ Rizal menjelaskan peresmian Hotel Indonesia bukan terjadi di dalam Hotel Indonesia, tapi peresmian tersebut terjadi di Restoran Ramayana. Di depan Restoran tersebut ada mozaik dari seniman Indonesia. Mozaiknya terbuat dari keramik badas warna dikerjakan selama 2 tahun. Judul mozaik tersebut adalah Barisan Bhineka Tunggal Ika.
Setelah menjelaskan hal tersebut JJ Rizal minum sebentar air mineral yang ada disampingnya. Setelah minum air mineral JJ Rizal menceritakan saat direktur pertama Hotel Indonesia yang bernama Iskandar makan bersama Presiden Soekarno dia menanyakan kenapa harus ada perempuan memakai adat Palembang dalam peresmian Hotel Indonesia? Presiden Soekarno menjawab pertanyaan dari Iskandar dia mengatakan, "Aku ingin kita mengingat Sriwijaya seperti mengingat Majapahit yang sejarahnya mengantarkan kita menjadi Indonesia." Menurut Soekarno Hotel Indonesia adalah wajah Indonesia.
Setelah Asyik bercerita tentang peresmian Hotel Indonesia. JJ Rizal bercerita tentang George Coedes yang menulis karangan tentang Kerajaan Sriwijaya berjudul Le Royaume De Crivijaya yang ditulisnya pada tahun 1918. Dalam tulisannya tersebut George Coedes menetapkan bahwa, letak ibukota Kerajaan Sriwijaya adalah Palembang, dengan bersandar pada anggapan Groenveldt dalam karangannya, Notes on The Malay Archipelago And Malacca, Complied From Chinese Source, yang menyatakan bahwa, San-Fo-Tsi adalah Palembang. Sumber lain juga menunjukkan hal yang sama, yaitu Beal. Ia mengemukakan pendapatnya pada tahun 1886 bahwa, Shi-Li-Fo-Shih merupakan suatu daerah yang terletak di tepi Sungai Musi. Pendapat-pendapat tersebut muncul suatu kecendrungan di kalangan sejarahwan untuk menganggap Palembang sebagai pusat Kerajaan Sriwijaya. Mendengar penjelasan dari JJ Rizal tentang Kerajaan Sriwijaya benar-benar membuat saya paham betul apa itu Kerajaan Sriwijaya dan sekarang saya sadar ternyata buku-buku sejarah yang ada di sekolah sekarang sudah menyesatkan.
Menurut penuturan dari JJ Rizal sebelum kemerdekaan Indonesia Perkumpulan Pemuda Jawa dan Pemuda Sumatera sempat berselisih, namun perselisihan itu hanya sebentar. Perselisihan tersebut terjadi karena mereka mempunyai mimpi yang sama namun berbeda nama. Mereka akhirnya bersatu di Kongres Pemuda yang diadakan pada tahun 1926. Nama mereka akhirnya berubah menjadi Perhimpunan Indonesia. Putusan kongres tersebut memilih bahasa melayu yang kemudian mereka namakan Bahasa Persatuan Indonesia. Menurut Muhammad Yamin bahasa melayu merupakan warisan dari Kerajaan Sriwijaya.
Ya, JJ Rizal menjelaskannya dengan cara yang sangat asyik, penjabarannya panjang namun tidak membosankan. Beberapa teman yang bertanya tentang Kerajaan Sriwijaya benar-benar mendapat jawaban memuaskan dari JJ Rizal. Setiap dia menjawab pertanyaan dari teman-teman yang mengikuti kegiatan Bercerita Sriwijaya benar-benar dijawab dengan cerdas sehingga membuat kami-kami semakin bertambah ilmunya tentang Kerajaan Sriwijaya. Di acara ini ada juga kuis yang berhadiah buku sejarah tentang Kerajaan Sriwijay. Sangat beruntung teman-teman yang mendapat hadiah tersebut.
Berikut ini adalah beberapa foto selama kegiatan tersebut berlangsung :