Tuesday, December 30, 2014

Pahlawan Lingkungan


Menjadi tukang sampah adalah sesuatu profesi yang tidak pernah terbesit di dalam pikiran kebanyakan orang. Profesi tukang sampah sering dianggap profesi yang memalukan oleh beberapa orang yang berpikiran dangkal. Padahal tukang sampah adalah pekerjaan yang mulia. Bila tidak ada tukang sampah maka lingkungan akan menjadi kotor. Apalagi tingkat kesadaran orang untuk membuang sampah pada tempatnya masih kurang. Sudah sepantasnya kita berterima kasih kepada mereka. Jangan memandang hina mereka.
Pemerintah juga seharusnya ikut turun tangan memperhatikan tukang sampah. Sering kita jumpai tukang sampah mengambil sampah tanpa memperhatikan keselamatan kerja, truk dan gerobak sampah mereka kebanyakan sudah tidak layak pakai. Pemerintah harus memfasilitasi tukang sampah dengan alat keselamatan kerja yang memadai, truk dan gerobak sampah yang layak, bahkan pemerintah wajib memberikan asuransi kesehatan pada tukang sampah.

Bukan apa-apa tukang sampah di luar negeri sangat di perhatikan kesejahteraanya. Tukang sampah di Indonesia hanya mendapatkan iuran dari masyarakat sekitar, tapi tukang sampah yang bekerja di Dinas kebersihan mendapat penghasilan dari pemerintah. Meskipun begitu penghasilannya tidak terlalu jauh beda. Sedangkan di luar negeri tukang sampah bisa di gaji puluhan juta rupiah. Tukang sampah adalah pahlawan lingkungan yang sesungguhnya.

Monday, December 22, 2014

Coba Lagi, Coba Lagi, dan Berhasil

Lebih  dari setahun menulis menjadi hobi baru bagi saya. Saya suka menulis kisah hidup pribadi saya, menulis cerpen, dan menulis puisi. Semua tulisan-tulisan saya itu, saya masukkan di catatan Facebook saya. Beberapa teman saya yang membaca tulisan saya di Facebook, mengatakan bahwa saya punya potensi untuk menjadi penulis. Mereka menyarankan saya untuk mengikuti beberapa lomba menulis yang ada di Internet. Saya cukup terkejut mengatahui ada lomba menulis di internet. Saya pun segera mencari kebenaran tersebut. Ternyata memang benar-benar ada. Hadiah-hadiah dari lomba menulis tersebut sungguh membuat saya tidak habis pikir hadiahnya bisa mencapai jutaan bahkan puluhan juta. Melihat jumlah hadiah yang sangat besar, saya tidak berpikir panjang lagi, saya segera mengikuti beberapa lomba menulis.

Kebanyakan lomba yang saya ikuti berbentuk artikel. Saya di haruskan untuk menulis sesuai dengan tema yang telah di tetapkan oleh pihak penyelenggara lomba. Sebuah tantangan bagi saya. Tapi, tantangan yang sangat menyenangkan. Sekitar sebulan setelah deadline lomba menulis ditutup akhirnya pengumuman pemenang lomba di umumkan. Saya kaget ternyata saya kalah. Tulisan saya rupanya belum layak menang masih banyak penempatan kata yang salah. Tapi, saya tidak menyerah saya pun belajar cara menulis yang baik. Saya pun kembali mengikuti lomba menulis hasilnya saya kalah lagi. Saya tidak terbesit untuk berhenti mengikuti lomba menulis. Pasti ada saatnya saya menang.

Pada masa pemilu ada relawan salah satu pendukung calon presiden mengadakan lomba menulis. Saya mengikuti lomba tersebut. Saya sungguh tidak percaya ternyata saya memenangkan lomba tersebut, saya juara harapan 2. Hadiahnya berupa uang sebesar 1,5 juta. Setelah lomba itu usai, ada lomba menulis lagi. Saya memenangkan lomba itu. Saya juara 3 kategori nasional. Kali ini saya sedang berjuang untuk menembus salah satu penerbit buku terbesar di Indonesia. Saya ingin jadi penulis. Di dunia tidak ada yang tidak mungkin. Kita cuman harus terus berjuang sampai penghabisan.








  


Wednesday, December 10, 2014

Penyetaraan Kaum Difabel

Sekitar tahun 1998 aktivis penyandang cacat memperkenalkan istilah difabel untuk mengganti sebutan penyandang cacat. Istilah difabel didasari pada realita bahwa manusia memang diciptakan berbeda sehingga yang ada hanyalah sebuah perbedaan bukan kecacatan. Perlu diketahui juga bahwa setiap tanggal 3 Desember diperingati sebagai hari difabel internasional. Peringatan ini bertujan untuk meningkatkan perhatian masyarakat terhadap kaum difabel. Namun nyatanya adalah kaum difabel terus-terusan mendapatkan perlakuan diskriminasi dari orang-orang disekitarnya. Saya jadi teringat kembali dengan teman saya waktu SD kelas satu. Waktu itu saya mempunyai teman sebangku yang bernama Dudung. Dudung satu-satunya siswa difabel yang ada di SD saya. Dudung memiliki keterbelakangan mental dan bila berbicara terbata-bata. Dudung juga susah menangkap pelajaran yang diberikan sehingga membuat guru jengkel. Kondisi Dudung yang berbeda dari yang lainnya membuat dia menjadi bahan cemoohan banyak orang. Hanya sedikit yang ingin berteman dengan Dudung. Namun dibalik kekurangannya itu Dudung memiliki bakat yang sangat luar biasa. Dudung berbakat dalam seni menggambar. Gambaran Dudung sangat-sangat bagus bahkan guru-guru tidak percaya gambar yang dibuat Dudung bisa sebagus itu. Saya percaya dengan bakat menggambar yang Dudung miliki, suatu saat nanti mungkin dia akan menjadi pelukis yang memiliki karya lukis dengan nilai seni tinggi. Namun sangat disayangkan pada saat kenaikan kelas 2, Dudung memutuskan untuk berhenti sekolah. Dudung beralasan bahwa dia tidak tahan lagi dengan perilaku diskriminasi yang selalu dia dapatkan. Karena perilaku diskriminasi ini maka bakat menggambar Dudung menjadi mati. Terakhir kali saya bertemu Dudung di pasar dia kini menjadi kuli pasar.

Para kaum difabel yang bernasib seperti Dudung ini sangat banyak karena perilaku diskriminasi yang terus-terusan datang membuat mereka minder dengan kondisi mereka. Seharusnya kita bisa untuk menghargai mereka tidak menjadikan mereka sebagai bahan ejekan. Nyatanya banyak para difabel yang menggemparkan dunia.

1. Stephen Hawking
 
Stephen Hawking adalah salah satu ilmuan ternama di dunia. Stephen Hawking lahir pada 8 Januari 1942 di Oxford, Inggris. Dia merupakan anak tertua dari pasangan Frank dan Isobel Hawking. Hawking sebenarnya dilahirkan dengan keadaan normal. Waktu kuliah di Oxford Hawking bergabung dalam tim dayung. Pada tahun ketiga kuliah Hawking mengalami gejala lumpuh. Hawking terkena sclerosis lateral amiotrofik (ASL) yang membuatnya kehilangan seluruh kendali neoromuskularnya. Pada tahun 1984 Hawking terkena penyakit pneumonia. Mau tidak mau Hawking harus melakukan trakeostomi. Akibat penyakit ini Hawking tidak bisa berbicara. Meski begitu Hawking masih memberikan sumbangsinya di bidang fisika kuantum, teori kosmologi, gravitasi kuantum, dan black hole. Stephen Hawking telah diakui di dunia sebagai ilmuan besar. Stephen Hawking membuktikan bahwa kecacatan bukanlah penghalang.

2. Stella Young

Stella Young merupakan penulis, komedian, dan aktivis difabel dari Australia. Namun sayang kini Stella telah meninggal dunia di usia 32 tahun. Semasa hidupnya Stella banyak menorehkan prestasi. Di usia 14 tahun Stella sudah menjadi aktivis yang memperjuangkan hak-hak bagi kaum difabel, Stella juga pernah menjadi duta lembaga our watch, menjadi anggota berbagai komite di sektor difabel. Stella juga secara teratur menjadi konributor di halaman opini ABC The Drum dari tahun 2011. Di halaman opini itu Stella menulis tentang berbagai masalah difabel di kalangan masyarakat luas di Australia.

3. Habibie Afsyah

Habibie Afsyah lahir di Jakarta 6 Januari 1988. Habibie merupakan anak bungsu dari 8 bersaudara. Orangtuanya bernama H. Nasori Sugianto dan Hj. Endang Setyati. Habibie sebetulnya bukan penyandang cacat fisiki sejak lahir. Penyakit bawaan langka bernama muscular dytrophy merenggut fungsi motorik tubuh Habibie menyebabkan Habibie tidak bisa menggerakkan anggota tubuhnya. Seusai menyelesaikan pendidikan di bangku SMA. Orangtua Habibie memasukkan Habibie di kursus internet marketing. Habibie terus-terusan belajar di internet marketing dan sekarang Habibie sudah punya ebook tentang panduan sukses yang diterbitkan di Amazon, membuat situs jual beli properti rumah101.com, dan menjadi trainer di seminar Eprofitmatrix. Di usia 20 tahun Habibie Afsyah telah menjadi orang yang berkebutuhan khusus yang sukses di bidang internet marketing.

Kaum difabel harus disetarakan dengan yang lainnya memang bukan hal mudah harus melibatkan banyak orang. Kita harus menerapkan inklusi yaitu pendekatan yang bertujuan untuk membangun dengan mengembangkan sebuah lingkungan yang terbuka. Arti terbuka dalam lingkungan inklusi adalah semua orang yang berada dalam lingkungan tersebut mendapatkan hak dan melaksanakan kewajibannya. Di lingkungan ini semua orang ramah dan saling menghargai. Bila seperti ini maka kaum difabel bebas mengejar mimpi dan minatnya tanpa merasa di diskriminasi.




logo inklusi